Pagi menyapa dengan aroma biji hitam,
Mengurai sunyi dalam cangkir keramik.
Buih-buih kecil menari di permukaan,
Menggoda bibir untuk berdialog lirih.
Kopi, kau adalah sahabat setia,
Di setiap celah waktu dan ruang hampa.
Mengalirkan hangat di hati yang lelah,
Menyulam cerita dalam setiap teguk.
Kau ajak aku bicara tentang mimpi,
Tentang harapan yang tak pernah padam.
Dalam kepekatanmu, aku temukan terang,
Menelusuri jejak-jejak inspirasi yang dalam.
Kau, kopi, adalah metafora hidup,
Pahit dan manis berpadu sempurna.
Dalam setiap hirup, aku temukan makna,
Tentang perjalanan dan cinta yang mengakar.
Mari kita duduk, nikmati pagi,
Biarkan waktu berlalu tanpa beban.
Dengan kopi di tangan dan senyum di bibir,
Berdialoglah, hingga kata-kata mengalir.