Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 Percayalah besok akan ada hari hari yang sangat menyenangkan, mari mampir dan mari berbagi kisah inspiratif bersamaku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah bagaikan istana es

13 Juli 2024   20:53 Diperbarui: 13 Juli 2024   20:57 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah sinar rembulan yang lembut,

Rumah kita berdiri megah, penuh keajaiban.

Bagaikan istana es di negeri dongeng,

Cahaya kristal menyinari malam kelam.

Dinding-dindingnya terbuat dari mimpi,

Tiang-tiangnya kuat oleh kasih sayang.

Setiap sudut menyimpan kenangan manis,

Hangatnya cinta, tak pernah pudar.

Jendela-jendela berlapis es tipis,

Mengungkapkan pemandangan yang menawan.

Di luar, dunia mungkin dingin dan keras,

Namun di sini, hati kita selalu hangat.

Bersama kita melangkah, menembus waktu,

Menulis cerita di setiap sudut ruang.

Rumah ini bukan sekadar tempat berlindung,

Ia adalah istana, di mana jiwa kita bernaung.

Setiap malam, kita duduk di tepi perapian,

Menggenggam tangan, menceritakan mimpi.

Di rumah ini, dalam istana es kita,

Cinta abadi, tak pernah layu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun