Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 Percayalah besok akan ada hari hari yang sangat menyenangkan, mari mampir dan mari berbagi kisah inspiratif bersamaku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Seribu Ombak

12 Juli 2024   17:20 Diperbarui: 12 Juli 2024   17:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ufuk timur sang surya terbit,

Menyibak selimut malam yang pekat,

Negeri ini tersenyum lembut,

Dalam pelukan seribu ombak yang bersahabat.

Pantai-pantai membentang indah,

Memeluk laut biru nan megah,

Ombak bergulung beriring langkah,

Mengukir cerita di pasir yang basah.

Di setiap riak dan deburannya,

Ada kisah manusia dan alam raya,

Dalam harmoni yang tak pernah padam,

Negeri seribu ombak, penuh makna.

Desir angin membisikkan doa,

Pada ombak yang tak pernah lelah,

Menyapa pantai dengan cinta,

Mencipta melodi tanpa jeda.

Di sini hati menemukan damai,

Dalam riak dan gelombang yang merayap,

Negeri seribu ombak, tempat bermuara,

Harapan, mimpi, dan cinta yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun