Kala itu, senja melukis langit dengan warna jingga,
Angin berbisik pelan, menyampaikan cerita lama.
Di sudut kota tua, kita duduk berdua,
Menikmati detik yang seakan tak pernah berlalu sia-sia.
Di balik canda, tersimpan rasa yang tak terucap,
Seperti aliran sungai yang tenang, namun dalam.
Kala itu, matamu memancarkan sinar harapan,
Menggambarkan impian yang belum tersentuh zaman.
Di setiap langkah, kita menari dengan bebas,
Melangkah tanpa ragu, menantang dunia luas.
Kala itu, tak ada batas yang mampu menghentikan,