Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing but busy 🤍

Imajinasi yang terus berkembang luas hingga menjadi lautan lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kala Itu

10 Juli 2024   07:33 Diperbarui: 10 Juli 2024   07:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala itu, senja melukis langit dengan warna jingga,  

Angin berbisik pelan, menyampaikan cerita lama.  

Di sudut kota tua, kita duduk berdua,  

Menikmati detik yang seakan tak pernah berlalu sia-sia.

Di balik canda, tersimpan rasa yang tak terucap,  

Seperti aliran sungai yang tenang, namun dalam.  

Kala itu, matamu memancarkan sinar harapan,  

Menggambarkan impian yang belum tersentuh zaman.

Di setiap langkah, kita menari dengan bebas,  

Melangkah tanpa ragu, menantang dunia luas.  

Kala itu, tak ada batas yang mampu menghentikan,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun