Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing but busy 🤍

Menulis adalah hobby Selebihnya itu adalah ciptaan tuhan😉

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menembus Langit

9 Juli 2024   09:35 Diperbarui: 9 Juli 2024   09:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hening malam yang tenang,  
Kubisikkan doa penuh harapan.  
Tengadah tangan menyentuh bintang,  
Memohon pada Sang Penguasa Alam.

Berkatalah hatiku dengan lirih,  
Mengalun dalam bait suci nan gigih.  
Setiap kata penuh kasih,  
Menyampaikan rindu yang amat sedih.

Menyentuh langit yang tak bertepi,  
Doaku terbang tanpa henti.  
Melewati angkasa yang sunyi,  
Menuju singgasana Ilahi.

Dalam tiap desah nafasku,  
Ada harapan yang kian menggebu.  
Agar keluh kesah dan pilu,  
Dihapus Tuhan dengan restu.

Doa ini tak pernah lelah,  
Menembus awan yang indah.  
Berharap langit berikan berkah,  
Untuk jiwa yang lelah dan gundah.

Wahai langit yang luas membentang,  
Sampaikan doa dengan gemilang.  
Pada Tuhan Yang Maha Penyayang,  
Agar damai turun, tenang gemilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun