Di langit malam yang pekat,
Cahaya bergantung tanpa suara,
Menyinari jalan yang sunyi senyap,
Mengusir gelap yang merajai angkasa.
Seperti bintang yang tersenyum malu,
Di balik awan yang berlalu,
Cahaya itu tetap setia,
Menyinari hati yang kelabu.
Saat angin berbisik lembut,
Dan dedaunan menari mengikut,
Cahaya itu memeluk bumi,
Menghangatkan jiwa yang sepi.
Ia adalah harapan yang tak pernah padam,
Dalam gulita, ia selalu menyala,
Memberi arah di setiap persimpangan,
Membawa ketenangan, dalam diamnya yang damai.
Cahaya bergantung di langit malam,
Adalah janji dari waktu yang datang,
Bahwa setelah kegelapan melingkup,
Fajar akan merekah, membawa terang.