Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya Bergantung

8 Juli 2024   10:33 Diperbarui: 8 Juli 2024   10:38 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit malam yang pekat,   

Cahaya bergantung tanpa suara,   

Menyinari jalan yang sunyi senyap,   

Mengusir gelap yang merajai angkasa.

Seperti bintang yang tersenyum malu,   

Di balik awan yang berlalu,   

Cahaya itu tetap setia,   

Menyinari hati yang kelabu.

Saat angin berbisik lembut,   

Dan dedaunan menari mengikut,   

Cahaya itu memeluk bumi,   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun