Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 Percayalah besok akan ada hari hari yang sangat menyenangkan, mari mampir dan mari berbagi kisah inspiratif bersamaku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Fatamorgana

6 Juli 2024   19:15 Diperbarui: 6 Juli 2024   19:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di senja yang muram, awan berarak

Hujan turun, membawa kisah lama

Tetesan air mengalir di jendela kaca

Seperti mimpi yang tak pernah nyata

Di kejauhan, fatamorgana menggoda mata

Fase cinta yang tak pernah ada

Janji-janji manis terurai dalam hujan

Seperti angin, hilang tanpa pesan

Basah tanah mencium aroma nostalgia

Kenangan yang tersimpan di sudut hati

Namun fatamorgana tetaplah ilusi

Seperti hujan yang tak pernah berhenti

Hujan turun, membasahi jiwa yang lara

Menyulam rindu di atas fatamorgana

Namun, ku tahu, di balik semua ini

Hanya ada kenangan yang tak kembali

Di bawah hujan, aku berdiri sendiri

Menghadapi bayangan yang semu

Hujan fatamorgana, biarkan berlalu

Bersama dengan segala yang semu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun