Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudut Kota Malam Ini

4 Juli 2024   16:15 Diperbarui: 4 Juli 2024   16:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut kota malam ini,

Bulan menyapa, bintang berseri,

Lampu-lampu gemerlap di jalan sepi,

Mengiringi langkah sunyi, tiada henti.

Asap kopi mengepul, aroma menyusuri,

Di kafe kecil, obrolan tak pernah mati,

Kisah cinta, mimpi, dan janji,

Terjalin erat, meski malam kian larut pergi.

Suara gitar dari sudut yang temaram,

Mengalun lembut, menghibur malam,

Menyulam rindu yang tak pernah padam,

Menjadi kenangan dalam hati yang dalam.

Angin berbisik pelan, membawa cerita,

Tentang hari-hari yang telah berlalu tanpa cela,

Mengingatkan kita pada masa,

Ketika cinta dan harapan bersemi tanpa cela.

Di sudut kota malam ini, kita berbagi,

Tawa dan tangis dalam hening yang berseri,

Menyatu dalam damai, tanpa nista dan iri,

Hanya ada kita, di sudut kota malam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun