Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Teh

4 Juli 2024   06:22 Diperbarui: 4 Juli 2024   06:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah lembayung pagi yang teduh,  

Hamparan hijau menyambut hari,  

Menari lembut di bukit yang megah,  

Di Negeri Teh, indah tak terperi.

Angin membawa harum dedaunan,  

Mengalun lembut di antara rumpun,  

Di sana mimpi-mimpi berkumpul,  

Dalam secangkir, rindu ditumpahkan.

Setiap helai daun yang terpetik,  

Menyimpan kisah dari zaman dulu,  

Aroma teh yang memikat jiwa,  

Mengikat kenangan dalam satu.

Dari tangan para petani gigih,  

Hingga menjadi seduhan sempurna,  

Mereka bercerita tentang cinta,  

Pada alam dan pada rasa.

Bersama mentari yang terbit,  

Negeri Teh memulai hari baru,  

Dengan secangkir hangat di tangan,  

Hidup terasa lebih bermakna.

Di Negeri Teh, damai terasa,  

Menyatu dengan alam yang setia,  

Setiap tegukan menghidupkan rasa,  

Menghantar kita pada nirwana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun