Kajian kekerabatan dalam ilmu linguistik ini sering digunakan oleh para ahli arkeologi untuk mencari asal usul dari suatu bangsa.Â
Peter Bellwood misalnya, berpendapat bahwa etnis-etnis di kepulauan Taiwan hingga Nusantara ini berasal dari satu nenek moyang sama yang menuturkan bahasa Austronesia pada 8000-5000 tahun yang lalu. Dengan demikian, bahasa suku asli di Taiwan dengan bahasa asli orang Dayak tingkat kekerabatannya adalah satu rumpun yang sama.
Cara ini pula digunakan oleh ahli linguistik untuk menentukan kekerabatan bahasa tiga etnis yaitu Kerinci, Minangkabau, dan Melayu Jambi seperti yang dilakukan oleh Monita Sholeha dan Hendrokumoro dari Universitas Gadjah Mada.Â
Sebagaimana diketahui ketiga wilayah ini sangat dekat secara geografis dan historis. Sementara itu, secara bahasa banyak dipertentangkan. Beberapa peneliti misalnya Sunardji, dari sisi sosiolinguistiknya berpendapat bahwa bahasa Kerinci lebih dekat dengan bahasa Minangkabau dibandingkan bahasa Jambi.Â
Di tengah masyarakat sendiri tak kalah hebohnya, banyak yang berpendapat bahwa budaya Kerinci-termasuk bahasa-lebih dekat dengan Minangkabau dari bahasa Jambi.
Hasil penelitian Sholeha dan Hendrokumoro yang dimuat dalam jurnal Diglosia tahun 2022 ini menunjukkan hasil yang berbeda. Bahwa, bahasa Kerinci justru memiliki kedekatan lebih erat dengan bahasa Melayu Jambi dibandingkan dengan bahasa Minangkabau.Â
Menurut mereka, bahasa Kerinci dan bahasa Melayu Jambi adalah bahasa tunggal antara 400 hingga 307 tahun yang lalu kemudian berpisah menjadi dua bahasa berbeda antara 1538 hingga 1715 Masehi.
Sementara itu, bahasa Kerinci dan Minangkabau adalah bahasa tunggal pada 500-432 tahun yang lalu dan terpecah menjadi bahasa yang berbeda antara 1445 hingga 1599 Masehi.Â
Hubungan kekerabatan antara bahasa Melayu Jambi dan Minangkabau lebih jauh lagi, dua bahasa ini adalah bahasa tunggal pada 692 tahun yang lalu dan kemudian berpisah antara 1330-1506 Masehi.Â
Dengan demikian, disimpulkan bahwa kekerabatan bahasa Kerinci dan Melayu Jambi lebih erat dibandingkan dengan bahasa Minangkabau. Hubungan ketiga bahasa ini berada pada keluarga bahasa yang sama.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa mulanya sebelum abad ke-14 Masehi, orang Kerinci, orang Jambi dan Minangkabau menuturkan satu bahasa kuno yang sama.Â