Para pembicara membagikan pengetahuan dan pengalaman terkait dengan aksi mereka dalam melestarikan dan menjaga lingkungan. Edo Rakhman dari Golongan Hutan, memaparkan beberapa survei yang dilakukan terhadap anak muda dengan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan masalah lingkungan dan perubahan iklim. Hasilnya, Â 89% responden sangat khawatir terhadap dampak-dampak krisis iklim.
"Anak muda hari ini jangan dianggap apatis terhadap masalah krisis iklim", ujar Edo. "Suara-suara anak muda harus diakamodir", lanjutnya. Bagi Edo, pemimpin memiliki peran yang sangat krusial dalam menangani krisis iklim karena mereka yang memegang kebijakan. Edo mengatakan bahwa pemimpin harus adil, jangan hanya berpikir untuk generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi mendatang. "Jangan dieksploitasi semua hari ini",pungkasnya.
Dalam sesi diskusi, Edo juga menyampaikan betapa hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan menanggulangi krisis iklim. Pohon-pohon di hutan menyerap berapa banyak karbondioksida lalu mengubahnya menjadi oksigen yang sangat berguna bagi manusia dan atmosfer bumi. Dengan demikian, menjaga kelestarian hutan sama artinya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Anindya Putri, menceritakan serangkaian pengalamannya dalam berhubungan dengan lingkungan alam. Ia telah mengenal hutan sejak SMA, bahkan sudah pernah naik gunung bersama teman-temannya.Â
Namun ia lebih fokus dalam menikmati keindahan alam setelah kompetisi Putri Indonesia tahun 2015. Anindya bahkan pernah menaklukan Gunung Rinjani. Â Ia menceritakan bahwa betapa ia merasa begitu kecil di alam yang mahaluas.Â
Alam memberikan keindahan dan manfaat yang luar biasa bagi manusia. Oleh sebab itu, menjadi kewajiban manusia untuk menjaganya. "kita makhluk kecil di alam tapi kita mampu mengubah sistem yang ada di bumi", pungkas Anin dalam penutup ceritanya.Â
Manusia mampu mengubah sistem di bumi ini ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk. Namun, tentu saja ia berharap perubahan yang dilakukan adalah perubahan yang berdampak baik.
Syaharani sebagai pembicara penutup juga berbagi pengetahuan yang luar biasa mengenai perubahan iklim atau yang dikenal juga sebagai pemanasan global.Â
Dalam presentasinya, Syaharani menyampaikan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia baik langsung maupun tidak langsung seperti penggunaan bahan bakar fosil, pembalakan liar dan pembakaran hutan serta asap dan limbah industri.