Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Arkeolog, Kepurbakalaan, dan Sumbangsih untuk Bangsa

14 Juni 2019   10:31 Diperbarui: 14 Juni 2019   13:46 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal awal mula lahirnya kepurbakalaan sebagai sebuah ilmu dirintis oleh kaum bangsawan dan para saudagar kaya Eropa yang menggemari barang-barang antik dari berbagai wilayah di dunia.

Secara umum, para arkeolog Indonesia saat ini berkerja di berbagai instansi seperti Balai Arkeologi, Balai Pelestarian, Museum, kementerian dan dinas kebudayaan, jurnalis, dan sebagai pengajar di perguruan tinggi. Namun, kuota penerimaan arkeolog sebagai pegawai negeri pun masih terbilang kecil bila dibandingkan dengan bidang lainnya. 

Sebuah harapan di masa mendatang, agar kajian-kajian arkeologi lebih dikenal oleh masyarakat sehingga tumbuh rasa cinta terhadap tinggalan budaya leluhur mereka. Dengan demikian, rasa nasionalisme terhadap bangsa semakin berkembang. 

Baca juga: Mari Menjadi Muslim yang "Ramah" Terhadap Peninggalan Purbakala

Pun demikian, dengan pemerintah agar semaksimal mungkin memanfaatkan hasil kajian para arkeolog dalam menentukan kebijakan pembangunan, bukan sekadar dijadikan penghias lemari buku atau sekedar peramai halaman jurnal-jurnal online.

Sebagai pengakhir kata saya ingin mengatakan bahwa:
Melihat ke masa lampau bukanlah untuk kembali ke kehidupan lampau, tetapi untuk menentukan langkah yang lebih baik di masa depan. 

Sesungguhnya, apa yang mereka lakukan di masa lampau itu, pun pada prinsipnya tak jauh berbeda dengan apa yang kita lakukan kini. Bahkan di satu sisi, orang-orang lampau lebih bijak dan arif dalam mengelola alam di sekitar mereka dibanding dengan kita.

Selamat Hari Purbakala ke-106

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun