Dengan demikian, jelaslah bahwa puasa menjadi cara melatih diri bagi orang Islam untuk senantiasa berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat. Apalagi bulan Ramadhan dipercaya sebagai bulan dimana amal baik dilipatgandakan nilainya. Oleh sebab itu, puasa sangat penting bagi mereka guna mencapai akhir perjalanan hidup yang baik yakni jannah atau surga
Puasa dalam pandangan Jainisme
Tidak banyak yang mengetahui tentang keberadaan agama Jain atau dikenal dengan Jainisme. Dikarenakan jumlah pengikutnya yang  sedikit dan hanya berkembang di anak benua India saja.Â
Agama ini dipercaya wujud lebih dulu dibandingan agama Budha pada abad ke-6 sebelum Masehi di India. Ia dibangun oleh seorang guru dan pertapa bernama Nattaputa Vardhamana atau yang dikenal pula sebagai Mahavira (Mahawira).
Jainisme juga mengenal berbagai jenis ritual puasa. Salah satu ibadah puasa ekstrim yang mereka lakukan adalah ibadah santhara yakni berpuasa atau tidak makan dan tidak minum hingga mati.
Mengapa santhara dilakukan oleh umat Jain? Sebagaimana agama yang berkembang di dunia, Jainisme juga mengenal konsep reinkarnasi dan siklus kehidupan berbentuk lingkaran. Artinya, mereka percaya bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah berakhir. Setelah kematian, jiwa manusia akan dihidupkan kembali ke dalam raga makhluk hidup yang lain pada kehidupan berikutnya.Â
Untuk keluar dari siklus reinkarnasi itu, dilakukan dengan cara mengekang nafsu dan melepaskan hal-hal yang bersifat keduniawian. Cara yang paling cepat dilakukan adalah dengan melakukan ibadah santhara, melepaskan keinginan makan dan minum hingga meninggal dunia.
Ibadah santhara banyak dilakukan oleh pengikut Jain di India dengan berbagai alasan mulai alasan ideologis  hingga alasan sosial. Cukup kontroversial memang.
Terlepas dari kontroversinya, umat Islam dapat merefleksikan diri dan mengambil pelajaran dari ibadah puasa umat agama yang lain. Betapa puasa yang dilakukan oleh orang Islam pada bulan Ramadhan tidak lebih berat dibandingkan dengan ibadah yang dijalani orang Jain. Akan tetapi, masih banyak juga di antara umat Islam yang masih enggan melaksanakan ibadah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H