Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Kehangatan Senjakala di Candi Ijo, Kuil Hindu Era Mataram Kuno

4 November 2018   16:20 Diperbarui: 4 November 2018   18:14 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu motif hias pada dinding candi perwara. Dok. Pribadi

Saat ini, candi-candi di teras terbawah masih dalam proses pemugaran dan ekskavasi. Teras tertinggi berada di sisi Timur, tempat dari candi induk dan tiga candi perwaranya. Antar teras dihubungkan oleh anak-anak tangga.

Salah satu motif hias pada dinding candi perwara. Dok. Pribadi
Salah satu motif hias pada dinding candi perwara. Dok. Pribadi
Memang benar bahwa kemasyhuran Candi Ijo masih berada di bawah Candi Prambanan. Akan tetapi, bukan berarti Candi Ijo tidak bagus, ada sisi menarik dari Candi Ijo yang mungkin tidak bisa ditemukan di Candi Prambanan atau candi lainnya di Yogyakarta.

Berada pada ketinggian sekitar 425 m di atas permukaan laut, menjadikan Candi Ijo dinobatkan sebagai candi dengan lokasi tertinggi di Yogyakarta. Posisinya ini sekaligus memberikan kesan dan pengalaman  menarik bagi para pengunjungnya. Panorama penjuru Yogyakarta, sepoi-sepoi angin gunung serta suasana senjakala menjadi daya pikat tersendiri untuk mengunjungi si candi.

Candi Ijo di Senjakala

Kala sang surya turun kembali ke peraduannya. Sebelum ia benar-benar tenggelam di cakrawala, seketika itu jua lembayung senja memancar rona di ufuk Barat. Tahap demi tahap tenggelamnya sang Surya menjadi pertunjukan mempesona bagi segenap peziarah candi.

Hembusan angin di senja layu menghadirkan romansa nan indah dalam pandangan setiap insan. Bagi insan kasmaran, niscaya bertambah cinta dan rasa sayang. Bagi insan kesepian niscaya akan berpikir ulang untuk mencari pasangan dan moga-moga tidak bimbang. Bagi historian adalah sebuah keunikan. Kesakralan kuil menyatu dalam keindahan panorama alam.

Menikmati romansa senja. Dok. Pribadi
Menikmati romansa senja. Dok. Pribadi
Senjakala menjadi ajang perburuan insan untuk menikmati kehangatan dan panorama terbenamnya sang surya. Rachel Roy pernah menuliskan "sunsets are my escape into the reality I want to continuously live (Sunset adalah pelarianku menuju kenyataan yang ingin terus kujalani)".   Sunset tampaknya menghadirkan kesan emosional  tersendiri bagi para penikmatnya dan pelataran Candi Ijo, menjadi tempat yang tepat untuk menikmati peristiwa tenggelamnya surya senja (sunset) itu.

Para peziarah yang berkunjung ke sini, tidak hanya melihat keelokan si candi tetapi juga menikmati kehangatan si surya di senja hari. Di depan Candi Ijo, wisatawan mengarahkan pandangan mereka ke ufuk Barat,  menikmati warna langit dari pancaran tenggelamnya matahari. Dari warna kuning menjadi lembayung, hingga benar-benar temaram dan hilang dari pandangan. Kesemuanya itu terlihat jelas di pelataran candi.

Candi Ijo dan sang surya senjakala (tampak dari sisi Timur). Dok. Pribadi
Candi Ijo dan sang surya senjakala (tampak dari sisi Timur). Dok. Pribadi
Saya menyebut suasana dan pengalaman mengunjungi Candi Ijo di senjakala ini sebagai sensasi ganda dalam satu lokasi wisata. Di samping berwisata sejarah, untuk menambah pengetahuan dan wawasan dengan melihat keelokan arsitektur bangunan yang dibuat oleh para leluhur  pada era Kerajaan Mataram Kuna.

Kita juga dapat menikmati panorama alam yang memukau sebagai hasil karya Tuhan. Kesan emosional ini tentu tidak akan diperoleh di lain tempat. Oleh sebab itu, Candi Ijo ini menjadi salah satu lokasi wisata Indonesia yang sangat menarik dan patut dikunjungi.

Berpotret di Candi Ijo. Dok. Pribadi
Berpotret di Candi Ijo. Dok. Pribadi
Apalagi untuk menikmati sensansi ganda ini kita hanya dibebankan biaya yang sangat murah. Untuk masuk ke Candi Ijo wisatawan hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 5000 (lima ribu rupiah) dengan biaya parkir sebesar Rp. 2000 (dua ribu rupiah).  Jauh lebih murah dibandingkan dengan mengunjungi Candi Prambanan atau Borobudur. 

Berkunjung ke Candi Ijo merupakan tempat wisata yang tepat untuk mengisi libur akhir tahun dan libur tahun baru sambil menikmati suasana Yogyakarta. Agar liburan lebih nyaman, berkualitas dan menyenangkan, kita dapat melihat traveling tips melalui  Pegipegi.com/travel (klik di sini). 

Website ini merupakan travel blog yang dimiliki dan dikelola oleh Pegipegi. Informasi yang tersedia di dalam travel blog ini sangat lengkap. Termasuk tips-tips  selama perjalanan dan lokasi-lokasi wisata menarik lainnya yang bisa dikunjungi di Yogyakarta. 

Di sepanjang jalan menuju Candi Ijo-pun sebenarnya terdapat lokasi wisata lainnya yang patut dikunjungi seperti Kraton Ratu Boko dan Tebing Breksi. Saya menyarankan untuk mengatur waktu sebaik mungkin ketika berwisata ke sini agar saat  sampai di Candi Ijo tepat pada waktu senja hari. Loket pembelian tiket masuk Candi Ijo sendiri masih terbuka hingga pukul 17.00 WIB. Tips-tips lainnya silakan dilihat pada blog travel yang dipaparkan di atas.

Yakin deh, berkunjung ke Candi Ijo takkan membuat anda kecewa, "double sensations in one destination". Di tunggu ya kedatangannya, Matur Nuwun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun