Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Konservasi Bangunan Cagar Budaya Kayu Secara Tradisional

6 November 2017   08:58 Diperbarui: 8 November 2017   05:24 3192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Indonesia pada dasarnya memiliki sistem pengetahuan dan kearifan lokal yang ternyata secara ilmiah tidak diragukan lagi keefektifannya. Mungkin masih banyak cara-cara tradisional yang masih belum tergali bahkan telah hilang karena tidak ada lagi penerusnya.Dari ke tiga pilihan ini, bagi saya cara pertama paling mudah dilakukan dan tentunya biayanya murah. Selain itu, dapat membantu perekonomian bagi para petani tembakau dan cengkeh, bukankah begitu?

Referensi: 

Cahyandaru, Nahar dkk, 2010. Konservasi Cagar Budaya Berbahan Kayu Dengan Bahan Tradisional. Balai konservasi Borobudur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun