Ketika memiliki kebutuhan dana dalam jangka pendek, tentu Anda akan mempertimbangkan produk simpanan atau investasi apa yang bisa menambah pundi-pundi uang Anda. Selain tabungan reguler, ada produk simpanan yang bisa digunakan sebagai rencana keuangan jangka pendek, antara lain deposito atau tabungan berjangka.
Namun, sebelum memutuskan, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu pengertian dari deposito dan tabungan berjangka. Tabungan berjangka adalah simpanan dengan setoran rutin per bulan selama jangka waktu tertentu. Uang simpanan tidak bisa dipakai transaksi dan hanya bisa dicairkan setelah jatuh tempo. Pencairan simpanan sebelum jatuh tempo akan dikenai denda.
Sedangkan deposito adalah simpanan uang yang boleh diambil selama durasi tertentu sesesuai pilihan nasabah. Sebagai kompensasi ketidaknyamanan ini, suku bunga deposito lebih tinggi daripada rekening tabungan reguler atau tabungan berjangka.
Lantas, apa perbedaan antara deposito dan tabungan berjangka? Meskipun sama-sama memiliki tenggat waktu dalam pencairan dana, namun perbedaan utamanya adalah tabungan berjangka atau tabungan berencana merupakan produk simpanan. Sedangkan deposito merupakan produk investasi. Berikut ini detail perbedaan antara deposito dan tabungan berjangka yang dirangkum oleh tim Duitologi.com.
Plus Minus Tabungan Berjangka dan Deposito
Setiap produk perbankan pasti memiliki nilai plus dan minus. Begitu pula dengan instrumen tabungan berjangka dan deposito. Apa saja itu? Simak ulasannya seperti di bawah ini:
1. Jaminan pinjaman
Kedua produk perbankan ini punya fungsi yang berbeda terutama yang terkait dengan dana pinjaman. Setiap bank atau lembaga keuangan pasti akan meminta jaminan berupa aset bila ingin mengambil pinjaman. Inilah kelebihan dari deposito dibandingkan tabungan berjangka, di mana deposito dapat dijadikan jaminan untuk pengajuan pinjaman. Sementara tabungan berjangka tidak bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman.
2. Melatih disiplin
Terkait dengan kedisiplinan mengelola keuangan, tabungan berjangka memiliki nilai plus dibanding deposito. Tabungan berjangka bisa menjadi sarana untuk melatih kediplinan menabung, di mana nasabah memiliki kewajiban untuk menyetor sejumlah uang dalam tabungan berjangka. Sedangkan pada deposito, tidak ada kewajiban untuk setoran uang per bulannya.
3. Langkah awal investasi
Deposito bisa menjadi langkah awal untuk mencari seorang investor. Pasalnya, deposito sangat cocok untuk investor pemula karena bisa dibeli dengan harga yang relatif terjangkau mulai dari Rp100.000 dan dana yang disimpan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Memang deposito tidak menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan investasi seperti saham atau reksa dana. Namun, sebagai investor pemula, menumbuhkan jiwa untuk berani berinvestasi adalah yang utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H