Mohon tunggu...
Hafidzulkhair
Hafidzulkhair Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Hafidz Dzulkhair dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menguatkan Nilai Hifdzun Nafsi di Kalangan Generasi Muda

5 Juni 2024   22:02 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin rahmat bagi semesta menghendaki pemeluknya untuk melakukan aktivitas (amal) baik demi terciptanya kemaslahatan. Beberapa maslahat itu bertujuan untuk menyempurnakan akhlak--- baik akhlak pada Allah, orangtua, sesama, bahkan makhluk ciptaan Allah yang terhampar di alam raya. Selain itu, agama ini juga berupaya untuk menuntun pemeluknya pada ibadah yang benar juga perintah menjaga (hifdz) diri baik laki-laki maupun perempuan demi tercapainya keseimbangan hidup. Kedua surah yang dikutip di atas adalah satu dari sekian banyak tuntunan yang diberikan al-Qur'an demi terciptanya kemaslahatan.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, menguatkan nilai-nilai dasar dalam kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting, terutama bagi generasi muda yang merupakan penerus masa depan. Salah satu nilai yang sangat fundamental dalam ajaran Islam adalah "Hifdzun Nafsi" atau perlindungan jiwa. Nilai ini tidak hanya berarti menjaga fisik dari bahaya, tetapi juga mencakup kesehatan mental, spiritual, dan moral.

Andriansyah mengatakan "bahwa salah satu hak utama yang diperhatikan dalam Islam adalah hak hidup. Islam melindungi manusia untuk menjaga keselamatan jiwa dari alasan apapun. Allah juga mengharamkan pembunuhan orang lain dan melarang seseorang untuk membunuh dirinya sendiri."

Pentingnya Hifdzun Nafsi

Hifdzun Nafsi adalah salah satu dari lima maqasid al-shariah, atau tujuan utama syariah, yang meliputi perlindungan terhadap agama (hifdz al-din), jiwa (hifdz al-nafs), akal (hifdz al-'aql), keturunan (hifdz al-nasl), dan harta (hifdz al-mal). Perlindungan jiwa mencakup berbagai aspek seperti kesehatan, kesejahteraan, dan perlindungan dari bahaya fisik dan psikologis.

Generasi muda saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan akademis, pergaulan, hingga pengaruh negatif dari media sosial dan budaya populer. Dalam konteks ini, menguatkan nilai Hifdzun Nafsi menjadi krusial untuk membentuk pribadi yang kuat, sehat, dan berakhlak mulia.

Mengimplementasikan Hifdzun Nafsi dalam Kehidupan Generasi Muda

Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan Formal dan Informal: Sekolah dan institusi pendidikan Islam harus memasukkan ajaran Hifdzun Nafsi dalam kurikulum. Diskusi tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual harus dilakukan secara teratur.

Peran Orang Tua dan Keluarga: Keluarga adalah tempat pertama anak belajar. Orang tua harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Hifdzun Nafsi dalam kehidupan sehari-hari.

Kesehatan Mental dan Emosional

Peningkatan Kesadaran: Program-program yang meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental sangat penting. Generasi muda harus diajarkan cara menghadapi stres, kecemasan, dan depresi.

Akses ke Layanan Kesehatan Mental: Meningkatkan aksesibilitas ke layanan konseling dan psikoterapi bagi remaja dan pemuda adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mental mereka.

Kesehatan Fisik

Gaya Hidup Sehat: Mendorong gaya hidup sehat melalui olahraga, pola makan yang baik, dan tidur yang cukup. Pendidikan tentang pentingnya menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah adalah kunci.

Pencegahan Penyalahgunaan Zat: Kampanye untuk mencegah penggunaan narkoba, alkohol, dan zat berbahaya lainnya harus digalakkan.

Moral dan Etika

Pembinaan Akhlak: Program-program pembinaan akhlak yang berfokus pada pengembangan karakter, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang, perlu diintensifkan.

Teladan dari Tokoh Masyarakat: Menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat yang bisa menjadi teladan dalam menerapkan Hifdzun Nafsi dalam kehidupan nyata.

Tantangan dan Solusi

Tantangan:

Pengaruh Negatif Media Sosial: Media sosial bisa menjadi sumber informasi yang tidak sehat dan mempengaruhi pola pikir generasi muda.

Kurangnya Kesadaran: Masih banyak keluarga dan institusi pendidikan yang kurang memperhatikan pentingnya kesehatan mental dan emosional.

Solusi:

Penggunaan Media Positif: Menciptakan konten-konten positif dan edukatif di media sosial yang dapat menginspirasi dan mendidik generasi muda tentang pentingnya Hifdzun Nafsi.

Kampanye Kesadaran: Mengadakan kampanye kesadaran di sekolah-sekolah, komunitas, dan melalui media untuk menekankan pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan raga.

Menguatkan nilai Hifdzun Nafsi di kalangan generasi muda adalah investasi penting untuk masa depan. Melalui pendidikan, kesadaran, dan penerapan nilai-nilai Islam yang komprehensif, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya kuat secara fisik dan mental, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang tinggi. Dengan demikian, generasi muda akan mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa depan dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun