Mohon tunggu...
A HAFIDZ TIRMIDZI
A HAFIDZ TIRMIDZI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mendidik mengajar dan melatih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Praktik Kerja Lapangan dan Bimbingan Karier terhadap Kesiapan Kerja

28 Januari 2024   16:17 Diperbarui: 28 Januari 2024   16:19 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh 

Asep Hafidz Tirmidzi

Era globalisasi membawa dampak yang sangat signifikan terhadap semua sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak era globalisasi antara lain adalah lahirnya berbagai bentuk kerjasama dalam dunia usaha dan industri (DU/DI) yang mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat pada dunia kerja.  Era globalisasi memang menjanjikan masa depan yang baik bagi negara-negara yang telah siap menghadapinya dan Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang terkena imbas dari dampak persaingan global tersebut. Untuk menghadapi era globalisasi diperlukan tenaga kerja terampil yang memiliki kompetensi dan profesionalitas yang tinggi terutama untuk menghadapi perkembangan ekonomi global masa kini maupun masa yang akan datang. Apalagi dengan telah terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pemerintah harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi didunia usaha dan bisnis, bukan hanya persaingan dalam kualitas barang dan jasa saja, lebih dari itu persaingan tenaga kerja juga sangat penting untuk menjadi perhatian yang serius dari pemerintah.

Salah satu cara unuk menjawab tantangan globaliasi tersebut adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjawab akan kebutuhan tenaga kerja profesional yang berkualitas, berintegritas dan berkarakter sehingga mampu menjawab persaingan global dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif. Kualitas SDM yang baik diharapkan dapat mengisi lapangan-lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Penyediaan tenaga kerja bermutu dan terampil yang siap kerja merupakan permasalahan dan tuntutan yang harus bisa diselesaikan oleh lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kebijakan pemerintah di Indonesia, SMK merupakan jenjang pendidikan tingkat menengah yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga terampil menengah yang memiliki kemampuan dibidang tertentu untuk dapat langsung bekerja dan memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan. Hal ini selaras dengan Udang-Undang N0.20 Tahun 2003 pasal 15 tentang sistem pendidikan nasional yang menjelaskan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang memepersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Sementara itu, tujuan pendidikan kejuruan sebagaimana tercantum dalam kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU Sisdiknas No.20/2003, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Salah satu tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan berdasarkan kurikulum 2013 ini adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri (wirausaha), mengisi lowongan pekerjaan yang ada dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya merupakan karakteristik lulusan sekolah menengah kejuruan yang diharapkan.

Data yang tertera dalam Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angkatan kerja Indonesia pada Februari 2022 sebanyak 144,01 juta orang, sedangkan jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 450 ribu orang di bandingkan Februari 2020, sehingga total pengangguran saat ini mencapai 7,45 juta orang. Dari data yang tertera dalam BPS juga menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) didominasi oleh penduduk yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu sebesar 9,42 % dari total tingkat pengangguran terbuka dibanding dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,09 % dan Diploma I/II/III sebesar 5,87 % dari total pengangguran terbuka. SMK sebagai sekolah yang seharusnya mampu menciptakan lulusan yang siap kerja dengan dibekali pengetahuan, keterampilan dan keahlian justru memberikan sumbangan paling tinggi dalam angka pengangguran di Indonesia.

Keberadaan SMK belum optimal dalam mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh karenanya pemerintah sangat serius dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan SMK, hal ini dibuktikan dengan keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Inpres tersebut dikeluarkan pada tanggal 9 September 2016 di Jakarta dan ditujukan kepada 12 Menteri Kabinet Kerja (termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), 34 Gubernur, dan Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan kepada para menteri, para gubernur, dan Kepala BNSP agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.

Berdasarkan kondisi ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh praktik kerja lapangan PKL) dan bimbingan karir terhadap kesiapan kerja pada peserta didik SMK Swasta di Kabupaten Bogor. Adalah peserta didik kelas XII SMK Fajar Sentosa, SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi, SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi dan SMK Metland School yang menjadi objek dalam penelitian ini, dengan total populasi sebanyak 680 peserta didik.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

Pengaruh persepsi atas Praktik Kerja Lapangan dan Bimbingan Karir secara bersama- sama terhadap Kesiapan Kerja peserta didik SMK swasta di Kabupaten Bogor tahun pelajaran 2023/2024.

Pengaruh persepsi atas Praktik Kerja Lapangan terhadap Kesiapan Kerja peserta didik SMK swasta di Kabupaten Bogor tahun pelajaran 2023/2024.

Pengaruh Bimbingan Karir terhadap Kesiapan Kerja peserta didik SMK swasta di Kabupaten Bogor tahun pelajaran 2023/2024.

Sampel yang digunakan 68 peserta didik sebagai sampel penelitian menggunakan teknik purposive random sampling dengan regresi linear berganda. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan terhiytung mulai bulan Agutus 2023 sampai dengan Januari 2024, dimulai dari tahap persiapan dampai dengan pelaporan hasil. Berdasarkan hasil hipotesis dan analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut:

Terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi atas praktik kerja lapangan dan bimbingan karir secara bersama – sama terhadap kesiapan kerja peserta didik SMK Swasta di Kabupaten Bogor. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan Fhitung = 30.965. Dan dari deskripsi data setelah dilakukan analisis korelasi melalui  pengujian dengan program SPSS 22.0 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,699 dan koefisien determinasi sebesar 48,8% terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas praktik kerja lapangan dan bimbingan karir secara bersama – sama terhadap variabel terikat kesiapan kerja adalah sebesar 48.8% sisanya 51,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti prestasi belajar, efikasi diri, motivasi dari orangtua dan guru serta teman sebaya, informasi lowongan kerja dan lain-lain.  

Terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi atas praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja peserta didik SMK Swasta di Kabupaten Bogor. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan thitung = 7.773

Terdapat pengaruh yang signifikan dari bimbingn karir terhadap kesiapan kerja peserta didik SMK swasta di Kabupaten Bogor. Hal tersebut dapat  dibuktikan dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan thitung  = 7.566

Saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini adalah sebagai berikut:

1. Praktik kerja lapangPraktik kerja lapangan adalah merupakan program kegiatan yang sangat penting dalam meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK oleh karena itu semua pihak yang berkepentingan terutama sekolah untuk agar selalu berusaha meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan tersebut terutama memberikan bimbingan yang intensif  kepada peserta didik selama melaksanakannya. Kenapa hal ini penting? berdasarkan hasil wawancara penulis dengan peserta didik, mereka rata-rata hanya satu kali dikunjungi oleh guru pembimbing dari sekolah, padahal mereka kerap menemui masalah dan kendala dilapangan selama empat sampai enam bulan melaksanakan praktik kerja lapangan padahal kerap terjadi masalah yang dihadapi peserta didik yang membutuhkan keterlibatan pembimbing sekolah untuk menyelesaikannya.

2. Pesera didik sebaiknya terlibat secara aktif dalam kegiatan yang ada di tempat praktik kerja lapangan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, mereka harus memiliki motivasi, keinginan untuk belajar dan bekerja keras. Penting untuk menjaga etika, moral dan menunjukkan akhlak yang baik serta beradaptasi dengan budaya dan lingkungan kerja selama mengikuti praktik kerja lapangan sehingga DU/DI dapat menerima kehadiran mereka dengan baik dan memperlakukan peserta didik sebagai rekan kerja.

3. Sekolah dalam hal ini BKK memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh peserta didik pasca melaksanakan praktik kerja lapangan agar mereka dapat mengevaluasi diri, mendorong para peserta didik untuk merefleksi diri dari pengalaman yang mereka dapatkan selama melaksanakanan praktik kerja lapangan. Mereka dapat meninjau keterampilan dan kompetensi keahlian yang telah dicapai dan ditingkatkan serta mampu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan perlu diperbaiki dalam diri mereka masing-masing, sehingga mereka akan terus berkembang dan lebih siap untuk memasuki dunia kerja.

4.  Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) serta instansi pemerintah yang selama ini menjadi tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan agar dapat membantu program pemerintah dalam hal ini kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam mencapai target dan tujuan dari praktik kerja lapangan bagi peserta didik SMK serta memberikan kesempatan kepada peserta didik peserta praktik kerja lapangan untuk melaksanakan kegitan-kegiatan yang selama berjalan di tempat masing-masing tentunya dibawah bimbingan  seseorang yang ditunjuk oleh pimpinan lembaga masing-masing.

5. Untuk melengkapi penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel lain yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik, selain itu peneliti dapat memperluas area populasi agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada lingkup yang yang lebih luas. 

Terimakasih penulis haturkan kepada yang terhormat Ibu Dewi Larasati, SE selaku Kepala SMK Fajar Sentosa Cileungsi, Bapak Pamuji A Ma’sudi, ST selaku Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi, Bapak Ahmad Fadholi, M.Pd selaku Kepala SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi dan Bapak Drs. Darmawan Sunarja, MM.Par selaku Kepala SMK Pariwisata Metland School yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di lembaga masing-masing, semoga penelitian ini bermanfaat untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun