Mohon tunggu...
Hafidz Satria Pratama
Hafidz Satria Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM Gama FIB Unpad 2024

Hafidz Satria Pratama adalah seorang mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Awal Perkembangan Islam di Bandung

25 September 2024   15:40 Diperbarui: 25 September 2024   15:40 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Masuknya Islam di Jawa Barat

Masuknya Islam ke Nusantara kerap masih menjadi perdebatan pada kalangan Sejarawan karena banyaknya berbagai teori serta versi mengenai awal mula persebaran agama tersebut. Ada beberapa Sejarawan yang mengatakan bahwa Islam pertama kali masuk ke Nusantara pada abad ke 7 SM, namun beberapa mengatakan pula Islam masuk ke Nusantara pada abad ke 13 SM. Ketika kita berbicara mengenai konteks persebaran Islam di Jawa Barat maka kita tak bisa memisahkan beberapa wilayah yang menjadi unsur penting, beberapa wilayah tersebut antara lain adalah Cirebon, Banten dan Sunda Kelapa. Beberapa ahli memperkirakan Islam mulai masuk ke Jawa Barat sekitar pertengahan abad ke 14 SM lewat jalur perdagangan para saudagar muslim dari berbagai penjuru daerah seperti Arab, India, Malaka yang berkunjung untuk melakukan kegiatan perdagangan di Cirebon.

Jejak Persebaran Islam di Bandung

Spektrum persebaran Islam di Jawa Barat sendiri terbagi menjadi dua yaitu barat yang berpusat di Banten dan timur yang berpusat di Cirebon, hal tersebut menjadi pengaruh awal bagaimana Islam bisa melakukan penetrasi ke daerah priangan lainnya khususnya Bandung. Persebaran Islam di Bandung tidak bisa dipisahkan dari berkembangnya berbagai pesantren pada berbagai wilayah di Bandung, salah satunya pada saat itu adalah Pondok Pesantren Sukamiskin yang dibangun oleh KH. Raden Muhammad bin Alqo pada 1881 yang terletak di daerah Bandung Timur. Berdasarkan berbagai manuskrip yang ditemukan pada pondok pesantren tersebut dapat ditemukan fakta bahwa masuknya Islam ke wilayah Bandung Timur yaitu melewati Garut. 

Sedangkan dalam perjalanan islamisasi di wilayah Bandung Selatan kita bisa menemukan sebuah keunikan tersendiri karena pertama kali Islam menyebar yaitu di sebuah kampung yang diberi nama Kampung Mahmud. Kampung Mahmud sendiri merupakan sebuah kampung adat yang terletak di daerah Margaasih,  sedangkan untuk tokoh penyebar islam pertama di kampung ini adalah Eyang Dalem Kyai Haji Abdul Manaf yang dipercayai memliki keterkaitan dengan Islam Cirebon dan Mataram. 

Lalu pada daerah Bandung Barat berkembangnya Islam sudah dimulai sejak abad  1175 H/1871 M di wilayah Cijenuk kecamatan Cipongkor yang dipelopori oleh seorang ulama keturunan Sultan Banten dan Sultan Syarif Hidayatulloh Cirebon yang memiliki nama asli sebagai Mbah Dalem Maulana Muhammad Syafei. Beliau sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Bandung Barat karena hingga saat ini daerah tersebut masih mewarisi penyebaran Islam dahulu kala dengan masih banyaknya santri dan ulama yang menghuni daerah tersebut. 

Terakhir pada daerah Bandung Utara kita bisa menilik persebaran Islam melalui beberapa warga keturunan Kudus yang menetap di Bandung dan menyebarkan Islam, warga tersebut ialah  keluarga besar Yahya bin Abdul Jabbaar bersama tiga anaknya yang bernama Darajat, Imam Ahmad, dan Bayu Haji Tasroban. Keluarga besar dan keturunannya tersebut melakukan hijrah serta mulai menyebarkan Islam pada abad ke 18 tepatnya ketika momentum Perang Diponegoro

Secara garis besar persebaran agama Islam di Bandung ternyata memiliki dinamika serta ciri khas keunikannya masing-masing di tiap daerahnya. Eksistensi pondok pesantren yang muncul pada saat itu juga sangat lekat dalam membantu berkembangnya Islam di berbagai wilayah Bandung, selain itu juga pengaruh keturunan Sunan Gunung Djati dan tokoh-tokoh penyebar Islam lainnya juga menjadi pengaruh utama bagaimana Islam bisa berkembang di Bandung.

Sumber :

Supendi, U., Azizah, Z. N., & Januari, S. A. (2023). Sejarah Muncul dan Berkembangnya Islam di Bandung |. Journal of Islamic Sundanese Culture, 2(2), 32-44. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/priangan/article/view/32687

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun