Mohon tunggu...
hafidz NDP
hafidz NDP Mohon Tunggu... Buruh - untitle

Ciptaan tuhan untuk pelestarian dunia. Tidak perduli dengan ketenaran hanya berharap perubahan menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Langkah Awal Indonesia dalam Memanfaatkan Bonus Demografi

18 Februari 2020   06:29 Diperbarui: 18 Februari 2020   06:36 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kita melihat Indonesia kedepan sebaiknya kita melihat terlebih dahulu Indonesia saat ini, apakah sudah mulai membaik atau belum. Yang pertama dapat kita lihat dari sektor ketenagakerjaan, karena sector ketenagakerjaan merupaka salah satu indicator yang dapat menentukan nasib Indonesia kedepan. 

Karena jika disektor ini buruk maka akan berdampak pada permasalahan lainya yang dapat mengakibatkan ketidak stabilan sosial, tentunya ini akan sangat mengganggu perkembangan Indonesia kedepan.

Dari sector pekerjaan, jika dilihat dari jumlah tingkat pengangguran. Pengangguran di Indonesia mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun jika dikupas lebih dalam lagi, ternyata sector tenaga kerja Indonesia persentasinya lebih banyakj di sector pekerjaan Informal dibandingkan dengan pekerjaan Formal. 

Artinya tenaga kerja di Indonesia belum sepenuhnya memiliki penghasilan tetap. Mereka bekerja dengan penghasilan yang tidak menentu dan mungkin hanya berkecukupan. Sehingga mereka tidak dapat berinvestasi ataupun menabung untuk kelanjutan hidupnya. Yang masuk kedalam kategori pekerjaan informal yaitu seperti ojek daring, pedangang asongan maupu freelancer yang penghasilanya fluktuatif, kadang untung banyak kadang malah tekor. 

Banyak nya tenaga kerja yang bekerja di sector Informal tentu sangat mengkawatirkan bagi sebuah bangsa. Ini merupakan gelembung yang sewaktu-waktu dapat meledak dan menimbulka permasalah sosial. 

Selain itu jika kita lihat mereka yang berpendidikan rendahlah yang tingkat pengangguranya berkurang, sedangkan yang berpendidikan tinggi malah tingkat pengangguranya yang terus naik. Ini dikarenakan tidak adanya link & match antara Pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja.

Dari sector industry pun banyak yang mengalami PHK besar-besaran baik dengan alasan penghematan biaya ataupun menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, Namun dari PHK tersebut membuat sector tenaga kerja formal beralih ke sektor tenaga kerja informal. 

Sektor pertanian juga mengalami tekanan dari Impor yang berlimpah yang mengakibat hasil panen para petani tidak dapat tersalurkan ke Pasar. Regulasi yang berbelit dan pajak yang semakin ketat juga membuat UMKM kesulitan dalam mengembangkan usahanya. 

Ketidak jelas hukum seperti Omnibuslaw yang tidak rampung-rampung dan juga menimbulkan banyak sekali pasal kontrofersial juga dapat mempengaruhi ketidakstabilan sosial. Kendala-kendala seperti ini tentu dapat mengganggu Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografinya.

Secara logic, Seharusnya jika tenaga produktif lebih banyak, fasilitas yang disediakan untuk menunjak produktifitas juga harus banyak agar mereka bisa menggunakan usia produktifnya dengan baik.

Ada beberapahal yang seharusnya menjadi perhatian kita dalam memanfaat bonus demografi, yaitu Pendidikan dan lapangan kerja. Dari segi Pendidikan, Pemerintah sudah mulai merombak besar-besaran kurikulum Pendidikan yang tidak mampu membuat lulusa dapat bersaing di dunia kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun