Paket 1 Gamping-Wates (17,45 km),
Paket 2 Wates-Purworejo (13,32 km).
  Saat peresmian tol Solo-Jogja-YIA bersama jajaran kementrian,Presiden Jokowi menyebut jika perjalan jogja-solo hanya akan ditempuh dalam 30 menit jika pembanguna sudah optimal. Sedangkan untuk tol Jogja-Bawen (Semarang) telah di bangun sejak tahun 2022 pada bulan Maret, dimulai dibangun dari Yogyakarta. Proyek jalan tol ini direncanakan dibangun dengan Panjang 76,27 km secara keseluruhan dengan 67,5 km berada di Jawa Tengah dan 8,77 km berada di D.I.Yogyakarta. Pmbangunan proyek ini dilaksanakn oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB). Pembagian kepemilikan saham jalan tol ini dipegang oleh Jasamarga sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham sebesar 60%, disusul oleh Adhi Karya, Pembangunan Perumahan,dan Waskita dengan masing-masing memiliki saham sebesar 12,5% dan Abipraya sebesar 2,5%. Total investasi untuk proyek ini mencapai 14,26 triliun. Pembangunan untuk proyek tol Jogja-Bawen (Semarang) terbagi memenjadi 6 seksi yaitu:
>sseksi 1 Yogyakarta-Banyurejo yang dibangun dengan panjang (8,25 km),
>seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km),
>seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km),
>seksi 4 Magelang-Temanggung(16,46 km),
>seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km),
>seksi 6 Ambarawa-Bawen yang merupakan ruas akhir dri pembangunan tol Jogja-Bawen dengan panjang (5,21 km).
  Ketika tol Jogja-Bawen sudah terealisasi penuh masyarakat hanya diperkirakan untuk menempuh perjalanan dari Jogja atau sebaliknya hanya dalam 1,5 jam. Nantinya tol Jogja-Bawen akan terhubung dengan tol Solo-Jogja-YIA dan tol Solo-Semarang. Dengan jalur tol yang baru, waktu perjalanan bisa dipangkas secara signifikan, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses berbagai fasilitas dan layanan yang ada di berbagai kota.
  Dengan adanya pembangunan tol joglosemar ini juga akan membawa dampak positif pada tumbuhnya perekonomian yang ada di daerah Jogja dan Jawa Tengah. Akibat pembangunan tol yang meningkatakan daya aksesibilitas ini, peningkatan ekonomi di kawasan segitiga emas Jogja-Solo-Semarang ini semakin terbuka lebar. Perusahaan dapat lebih mudah menjangkau pasar dan bahan baku, serta distribusi produk menjadi lebih efisien. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal hingga nasional dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.