Mohon tunggu...
Hafid Zian
Hafid Zian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Almaata jurusan sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Yogyakarta

3 April 2021   09:04 Diperbarui: 3 April 2021   09:14 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebudayaan menjadi salah ciri khas Jogja, unik dan antik sehingga siapapun yang melihat salah satu produk budaya jogja, pasti akan selalu teringat Jogja. Selain budaya juga ada tempat wisata dijogja. Budaya Yogyakarta yang mungkin tidak ada di kota lain akan dibahas dalam artikel ini.

Sekaten

  • Sekatenan menjadi salah satu dari adat budaya Jogja yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Sejak  Islam masuk ke tanah Jawa. Sekatenan adalah acara tahunan pesta rakyat yang dilakukan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 5 Rabiul Awal Kalender Islam.

    Wisata budaya paling ditunggu dari Sekatenan adalah pasar malamnya, disana banyak wahana-wahana permainan makanan-makan khas jogja dan masih banyak lagi. Acara sekaten biasa diselenggarakan  di Alun-Alun Utara Keraton Jogjakarta. Pasar malam ini berlangsung selama sebulan sebelum tanggal 5 Rabiul Awal. Puncak dari Sekatenan adalah Grebeg Maulud.


  • Grebeg Maulud terangkai dengan Sekaten. Wahyana Giri dalam buku Sajen dan Ritual Orang Jawa menuliskan, pemimpin Kesultanan Mataram Islam paling masyhur Sultan Agung (1613-1645) mengundang rakyat untuk berkumpul di alun-alun kraton (hlm. 73). Sekaten masih lestari hingga saat ini sebagai wahana hiburan rakyat. Namun karena adanya wabah covid tahun kemaren sekaten ditiadakan.

Karawitan

  • Berbeda dengan seni musik kontemporer pada umumnya, seni budaya karawitan di Jogja ini ada pakemnya. Dan karawitan dari Jogja pada khususnya memiliki sifat sawiji, sengguh, keras, bulat, patriotik, semangat dan selalu berapi-api.
  • Ciri khas ini disebabkan oleh faktor sejarah pada zaman dahulu khususnya saat perlawanan dengan pemerintah kolonial Belanda. Seni karawitan biasa disebut seni campur sari. Campur sari adalah sebuah kesenian tarik suara yang diiringi dengan gamelan jawa sebagai instrumennya dan suara sinden yang berlaraskan pelog atau slendro.
  • Semakin berkembangnya zaman. Kini kesenian karawitan, digabungkan dengan kesenian seperti jatilan, dayakan, bahkan dipadukan dengan alat music dangdut seperti perbaduan gendang yang banyak digunakan pada music dangdut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun