Mohon tunggu...
Hafidz HaidarAmru
Hafidz HaidarAmru Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Univesitas Airlangga Surabaya

S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlanggaa

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dampak Bermain Crypto pada Generasi FOMO

7 Juni 2024   13:10 Diperbarui: 7 Juni 2024   13:54 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cryptocurrency atau biasa disebut crypto adalah mata uang digital yang terdesentralisasi dan diamankan menggunakan kriptografi. Berbeda dengan mata uang fiat, cryptocurrency tidak memerlukan bank sentral sebagai Lembaga` yang memiliki otoritas untuk mengatur dan menerbitkan. Algoritma enkripsi digunakan untuk mengamankan transaksi, membuatnya sulit untuk meretas atau mengubah data blockchain.Cryptocurrency bekerja dengan sistem peer-to-peer, memungkinkan siapa saja dan dari mana saja untuk mengirim dan menerima pembayaran. Transaksi cryptocurrency dicatat dalam buku besar publik dan tidak bergantung pada bank untuk memverifikasi transaksi. Oleh karena itu, cryptocurrency tidak memiliki otoritas sentral yang dapat menghentikan atau membatasi transaksi.Beberapa contoh cryptocurrency yang populer adalah Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin. Masing-masing memiliki karakteristik yang unik, seperti Bitcoin yang dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto dan Ethereum yang memiliki platform blockchain dengan mata uang kriptonya sendiri, Ether (ETH).

Dalam era digital yang semakin canggih, bermain cryptocurrency (kripto) telah menjadi sangat populer, terutama di kalangan generasi Z. Namun, fenomena fomo (Fear of Missing Out) telah menjadi ancaman tersembunyi bagi investor kripto, terutama bagi generasi Z yang mudah tergiur pada investasi yang buruk bahkan fiktif.

Fomo dapat mendorong generasi Z untuk berinvestasi di kripto karena takut ketinggalan peluang keuntungan besar. Mereka melihat cuitan dan postingan influencer yang memamerkan keuntungan fantastis dari investasi kripto, membuat mereka tergoda untuk ikut terjun. Namun, Fomo juga dapat mendorong keputusan investasi yang tidak bijak. Generasi Z yang terobsesi dengan fomo mungkin terburu-buru berinvestasi tanpa memahami risikonya atau melakukan riset yang matang. Hal ini dapat berakibat pada kerugian finansial.Influencer kripto juga dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi generasi Z. Generasi Z cenderung mengikuti tren dan rekomendasi dari influencer yang mereka idolakan. Ketika influencer mempromosikan cryptocurrency, banyak pengikut mereka yang terdorong untuk berinvestasi tanpa memahami risikonya.Dalam beberapa tahun terakhir, investasi kripto telah meningkat drastis di Indonesia. Menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), investor kripto di Indonesia pada tahun 2020 berjumlah 4 juta orang, meningkat menjadi 11 juta orang pada tahun 2021 dan 12,4 juta orang pada Februari 2022. Hal ini membuat jumlah investor kripto melebihi jumlah investor saham.Namun, meningkatnya investasi kripto juga berarti meningkatnya potensi penipuan. Tanpa literasi, para investor bisa terjebak menjadi korban penipuan. Berikut adalah dampak positive dan negative dari bermain crypto

Dampak positive dari bermain kripto

  • Meningkatkan literasi keungan
     Ketertarikan generasi sekarang pada dunia cypto adalah satu Langkah awal yang lebih bagus buat generasi mereka, karena dengan demikian mereka akan mempelajari hal apapun tentang dunia cypto. Hal ini dapat membantu meraka membuat Keputusan keuangan yang lebih baik di masa depan.
  • Membangun komunitas
    Dengan adanya suatu hobi yang sama biasanya mereka akan membuat suatu komunitas yang isinya para investor investor crypto yang dapat menjadi sumber informasi, dukungan dan networking pada generasi fomo.
  • Meningkatkan kesadaran terhadap teknologi baru
    Memahami cara kerja crypto dapat membantu generasi fomo untuk lebih memahami teknologi baru dan potensinya. Hal ini dapat membuka peluang untuk belajar dan berkembang di bidang teknologi.

Dampak negative dari bermain kripto

  • Penipuan 
    Ada banyak celah di ruang crypto yang dapat digunakan untuk menipu. Generasi fomo yang tidak berhati-hati dapat menjadi korban skema Ponzi, penipuan investasi, atau peretasan.
  • Kerugian finansial
    Aset cypto adalah aset yang fluktuatif yang beresiko tinggi. Dimana nilai crypto dapat naik turun dengan cepat dan tidak ada jaminan bahwa Anda akan mendapatkan uang kembali. Maka dari itu generasi fomo harus extra hati hati saat melakukan investasi.
  • Kecanduan 
    Ketika kita dapat keuntungan tinggi pada saat bermain cypto tidak menutup kemungkinan kita akan mengalami gejala kecanduan. Generasi fomo yang menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk berdagang crypto dapat mengabaikan tanggung jawab lain dan mengalami masalah kesehatan mental. Mereka akan berpikir mendapatkan uang akan sangat mudah hanya dengan investasi di crypto dan tidak usah bekerja lagi

Oleh karena itu, penting bagi pelaku atau investor sebelumnya untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada calon investor lainnya.Dalam beberapa kasus, kehilangan pamor dan dipenuhi dengan sentimen negatif, pasar kripto sekarang sudah mulai bangkit dan bersinar kembali. Mulai bangkitnya mata uang kripto kembali, tentu saja bisa membuat banyak orang kembali mengalami fomo dalam hal investasi crypto. Sebelum menekuninya, baiknya pahami dahulu apa saja risiko investasi yang ditimbulkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun