Mohon tunggu...
Hafid Zaeni
Hafid Zaeni Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba yang fakir ilmu

Sedikit informasi tentang saya saja. Mahasiswa dan Seorang yang fakir ilmu. Hidup saya hanya ikhtiqr dan doa. Selain itu tidak ada tendensi apapun. Cukup itu aja dulu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemimpin Juga Pahlawan

10 November 2021   12:41 Diperbarui: 10 November 2021   13:20 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak kriteria yang disodorkan oleh para ahli dalam pandangannya tentang pemimpin yang ideal. Salah satunya adalah yang di ajukan oleh Daniel Goleman.

Menurutnya, seorang pemimpin itu harus memiliki visi, mampu mendidik, mengedepankan keharmonisan dan kerja sama, mampu menghargai pendapat orang lain, mampu memberikan contoh dan tindakan serta tegas dan berani dalam mengambil setiap risiko. Goleman juga  berpendapat, bahwa pemimpin ideal adalah seseorang yang mampu menerapkan semua hal tersebut di atas sesuai dengan kebutuhan secara benar dan tepat.

Bila penulis boleh mencantumkan pendapat dari kalangan tokoh indonesia, KH. Abdurrahman Wakhid biasa di panggil gus dur presiden ke-4 Republik Indonesia. beliau pernah mengatakan Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam memilih seorang figur adalah tidak terlalu banyak kriteria, namun fokus pada figur yang tulus, berdedikasi tinggi dan punya pengalaman luas,. Ujar beliau ketika di tanya oleh wawancara.


KH. Hasyim Asy'ari, Ketokohannya sebagai pemikir, pemimpin  dan pejuang dan juga pahlawan nasional.


Sebagai masyarakat berideologi pancasila dan berlandaskan ahlisunnah waljamaah annahdiyah, kalangan NU sudah pasti mengenal tokoh besarnya yakni KH. Hasyim Asy'ari. Beliau juga salah seorang pahlawan nasional sekaligus pendiri dan Rais akbar Nahdhotul Ulama', sudah Seyogyanya  kalangan NU mencontoh kepribadian dan cara kepempimpinannya.

Dari segi pemikiran besarnya mendirikan pesantren tebu ireng yang berlokasi di jombang, awalnya santri hanya berjumlah delapan lalu tiga bulan kemudian meningkat ada dua puluh delapan santri. Dan saat ini sudah jutaan yang menjadi santrinya.

Dari segi kepemimpinannya mendirikan organisasi Nahdlatul ulama (kebangkitan ulama) untuk menjawab situasi dunia keislaman kala itu. Dunia islam kala itu Yang sedang dilanda pertentangan paham, antara paham pembaharuan dan paham bermadzhab. Sampai hari ini jumlah orang NU sampai pada persentase 49,5 persen dari jumlah penduduk indonesia.

Dari segi perjuangannya di masa penjajahan memiliki pengaruh besar yang membuat belanda dan jepang segan. Fatwa jihad melawan belanda memantik rakyat kala itu melakukan perlawanan di berbagai daerah. Satu dari sekian banyak kontribusi KH. Hasyim Asy'ari di masa perjuangan. Hingga mencetuskan semangat hubbul wathon minal iman.

Banyak ilmu yang bisa kita dapat dengan membaca sejarah, biografi hingga sanad keilmuan KH. Hasyim Asy'ari. Maka kita sebagai insan yang cinta akan tanah air harus menjaga optimis dalam perjuangan perjuangan menyebar ajaran islam beserta prinsip prinsipnya dan menjaga bangsa dengan manifesto toleransi antar agama. Sosok  KH. Hasyim Asy'ari sebagai pahlawan nasional juga pempimpin besar yang sudah sepatutnya kita tauladani di negara indonesia tercinta ini.

#optimismelangkah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun