Masyarakat (KKM) Reguler UIN Malang. Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. H Agus Maimun, M.Pd, yang tak hanya mengepalai Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), tetapi juga mewakili Rektor UIN Malang. Dengan penuh semangat, Prof. Agus membuka acara yang memiliki tema utama tentang moderasi beragama, pencegahan stunting, dan penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Pada Rabu, 20 Desember 2023, lapangan utama UIN Malang menjadi saksi peristiwa penting: pelepasan Kegiatan Kuliah KerjaSebagai awal dari perhelatan ini, Prof. Agus memberikan pesan yang penuh makna kepada para mahasiswa yang akan mengikuti Program KKM. Beliau menekankan pentingnya menjaga nama baik almamater, menegaskan bahwa keberhasilan KKM juga akan mencerminkan prestasi UIN Malang secara keseluruhan. Dalam konteks ini, Prof. Agus memberikan arahan agar mahasiswa dapat bersikap netral di tengah situasi politik yang mungkin berkembang dan mengingatkan tentang pentingnya netralitas dalam menghadapi Pemilu 2024.
Pesan tersebut mencerminkan tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan. Keterlibatan dalam kegiatan sosial seperti KKM tidak hanya merupakan peluang untuk mendapatkan pengalaman lapangan, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memecahkan berbagai tantangan sosial di masyarakat.
Tema utama KKM, yaitu moderasi beragama, pencegahan stunting, dan penanggulangan kemiskinan ekstrem, menunjukkan keseriusan UIN Malang dalam menghadirkan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Modul moderasi beragama dapat menjadi langkah awal untuk membangun toleransi dan dialog antarumat beragama, sementara fokus pada pencegahan stunting menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak di tingkat masyarakat. Sementara itu, penanggulangan kemiskinan ekstrem menggarisbawahi peran mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai perwakilan Rektor UIN Malang, Prof. Agus juga menyampaikan harapannya terhadap keberhasilan mahasiswa selama KKM. Beliau berharap agar para mahasiswa dapat menjaga diri dan kesehatan selama kegiatan berlangsung. Hal ini tidak hanya mencerminkan perhatian terhadap aspek kesejahteraan fisik mahasiswa, tetapi juga menggambarkan pemahaman bahwa kondisi kesehatan yang baik akan mendukung kelancaran dan keberhasilan selama pelaksanaan KKM.
Selain pesan dari Prof. Agus, momen pelepasan KKM Reguler UIN Malang juga diwarnai oleh kehadiran berbagai pihak terkait, termasuk dosen pembimbing lapangan, perwakilan mahasiswa, dan pihak-pihak terkait lainnya. Kebersamaan ini menunjukkan dukungan dan komitmen bersama dalam menjalankan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dalam konteks KKM, peran dosen pembimbing lapangan menjadi sangat krusial. Mereka bukan hanya sebagai pengawas dan pembimbing akademis, tetapi juga sebagai pembimbing moral dan sosial bagi mahasiswa. Dosen pembimbing lapangan memiliki tanggung jawab untuk membimbing mahasiswa agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam konteks riil masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran mereka dalam acara pelepasan ini menjadi simbol kolaborasi antara akademisi dan praktisi lapangan.
Pada tahap ini, mahasiswa KKM akan melangkah ke fase lapangan, di mana teori yang telah dipelajari akan diuji dan diterapkan dalam situasi nyata. Inilah saatnya bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan praktis mereka, menghadapi tantangan yang mungkin timbul, dan beradaptasi dengan dinamika kehidupan masyarakat setempat. Proses ini juga memungkinkan mahasiswa untuk lebih memahami realitas dan dinamika kehidupan masyarakat, menggali potensi lokal, dan merancang solusi yang relevan.
Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kolaborasi tim, dan kemampuan berkomunikasi efektif. Melalui interaksi yang intens dengan masyarakat setempat, mahasiswa dapat merasakan beragam pandangan dan kebutuhan, yang dapat menjadi dasar untuk merancang solusi yang dapat diterima dan berkelanjutan.
Pelepasan KKM Reguler UIN Malang bukan hanya sekadar seremonial formal, tetapi juga momentum untuk membangun semangat dan energi positif. Dalam kebersamaan antara akademisi, mahasiswa, dan pemerintah perguruan tinggi, harapannya adalah terciptanya perubahan positif yang nyata dalam masyarakat setempat. Setiap langkah dan tindakan yang diambil oleh mahasiswa selama KKM diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam KKM, penyampaian pesan dari Kepala Desa atau perwakilan pemerintah desa setempat juga dapat menjadi poin penting. Dengan memahami tujuan dan manfaat KKM, masyarakat akan lebih terbuka dan mendukung mahasiswa selama kegiatan berlangsung. Sinergi antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat setempat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.