Mohon tunggu...
Hafidz Shalihin
Hafidz Shalihin Mohon Tunggu... -

طالب في قسم اللغة العربية, بجامعة جاكرتا الحكومية

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?

12 Juni 2014   17:01 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:04 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah. Hallo sahabat pena, kali ini gue mau menyinggung sedikit masalah budaya, sebenarnya apa sih pentingnya membahas masalah budaya?. Ya penting lah lah guys, secara gitu lho, kita masih muda dan punya kewajiban untuk melestarikan budaya bangsa sendiri. Kalo bukan kita, siapa lagi?. Disini gue mau membahas budaya dalam dua sisi pandangan, yang satu ke Indonesianya, yang satu lagi ke masyarakatnya secara umum.

Dalam sisi pandangan lebih ke Indonesianya, Indonesia kaya akan budaya, itu sudah pasti dan terbukti. Sekarang dan selamanya Indonesia akan tetap menjadi negara paling kaya budaya. Mulai dari Rumah Adat, bahasa daerah, pakaian sampai makanan tradisional. Semuanya Indonesia punya. Cuma, ada yang kurang. “Lah? Indonesia kurang apanya sih?” . Indonesia kurang mempertahankan saja. Selama ini Indonesia akan ribut jika budayanya di klaim oleh negara lain lalu risuh. Tetapi kenapa harus risuhnya jika budayanya sudah di ambil? sewaktu tidak terjadi apa-apa kenapa di diamkan? Andai saja gue punya seribu jasad atau berubah menjadi 1000 seperti naruto. Ingin deh rasanya keliling indonesia untuk belajar seluruh budaya nya, hehe :’)

Selain Indonesia yang masih kesusahan untuk mempertahankan budayanya karena hanya sedikit orang yang ikut membantu mempertahankan . Indonesia juga kekurangan sukarelawan untuk meneruskan perjuangan para leluhur yang menjalani budaya pada kehidupan sehari-harinya. Seperti penari, pemakai baju adat, rumah adat dan pembuat film kisah-kisah sejarah itu udah jarangnya pakai banget!


Sekarang masyarakat lebih banyak yang mengembangkan negara tetapi tidak mempertahankan budayanya. Seharusnya seimbang memang, tapi negara kita sudah mulai campur dengan budaya orang barat. Atau bahkan malah masyarakat lebih menyukai budaya orang barat daripada negara sendiri..


Mirisnya negara ini. Ibarat sistem peridolaan di indonesia. Yang cinta budaya indonesia itu musiman.

Selain Indonesianya. Budaya juga dipandang dari masyarakatnya. Menerima atau tidak? mendukung atau tidak? Ikut membangun atau tidak? Ikut melakukan atau tidak? dan masyarakat di Indonesia? Kita punya tanggapan masing-masing soal ini 

Beginilah masyarakat indonesia. Antara labil dan serius itu beda-beda tipis dan dominan untuk karakter masyarakat. Kadang semangat buat negara, kadang nggak mau peduli, kadang serius nonton berita tentang indonesia, kadang lebih milih nonton sinetron dari pada ngulas masalah budaya di indonesia dan lain sebagainya.

Masyarakat Indonesia itu luar biasa. Jiwa sosial tinggi, kompak, genius, kreatif dan menarik. Cuma, kurangnya satu kok. Kurang peduli dengan lingkungan, udah. Budaya dalam tatapan masyarakat apa sih? ciri khas? budaya doang? pajangan? atau?
Mungkin kebanyakan orang memilih budaya sama dengan ciri khas bangsa. Jika itu ciri khas, yang membangun harus siapa? masyarakatnya dong  yuk yuk. Bantu budaya indonesia untuk bisa berlari menuju “Dunia butuh indonesia karena budayanya” m/

Sekarang dan selamanya, yuk bantu Indonesia untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya yang sebenarnya bisa mengalahkan budaya negara tetangga. Seninya mantap sist , bro!

Jangan sampai ciri khas bangsa yang satu ini terlupakan karena gengsi dan mode modern yang terus berkembang ini ya 

Mari, usir gengsi dalam diri untuk membangun budaya indonesia lebih baik lagi. Kalau bisa jadiin trending topic world selamanya karena selalu ada yang baru dalam budaya kita 

Satu pertanyaan lagi ya, Guys! :D

“Kalau bukan Kita? Siapa lagi?”

Itu sedikit opini gue tentang budaya? Bagaimana menurut loe?

Cukup sekian, Terima kasih. Salam Budaya Bangsa! *Cheese* :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun