Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mikel Arteta, Menjaga Kanal yang "Melahirkan" Talenta Muda Arsenal

27 September 2024   20:00 Diperbarui: 27 September 2024   20:10 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AP PHOTO/KIRSTY WIGGLESWORTH 

Menjengkelkan, satu kata ini bisa dibilang yang terdekat dalam menggambarkan situasi Arsenal. Bukan cuma soal tindakan mereka dalam beberapa musim belakangan yang tidak mendatangkan striker utama, ini juga terkait hasil dari pertandingan besar kontra Manchester City pada Minggu lalu (22/9/2024).

Semua hal mulai dari kontroversi wasit, pertengkaran antar pemain dan gol dramatis telah menghiasi pertempuran dua klub terkuat di Britania Raya.

Man City kini tak lagi memenangkan pertandingan dengan mudah kontra Arsenal, tim ini bahkan bisa dikatakan begitu kesulitan hingga harus menunggu menit 90+8' untuk bisa menyamakan kedudukan. 

Lebih lanjut, Arsenal bisa dikatakan gagal mencuri poin sempurna di tandang, meski di atas kertas hasil ini tidak bisa dikategorikan "buruk", sangat terbatas tim yang bisa mencuri poin di Stadion Etihad.

Bagaimanapun, "si Meriam" mendapatkan peluang besar untuk bisa mengantarkan poin sempurna, mereka gagal di menit paling akhir, dan hal macam ini tidak terjadi sekali dalam pertandingan besar ini. Benar, mereka selalu mengulangi kebodohan macam ini tiap musim.

Tak bisa dibantah semua tentang Man City begitu sempurna, terutama cara Pep Guardiola dalam mengubah tim dari musim ke musim, jalan ditempuh dalam transisi antar generasi. Benar, tim ini bahkan berhasil menjuarai enam dari tujuh gelar Liga Inggris. 

Bagaimanapun, semua kesempurnaan ini harus dikonfrontasi, anak asuh Mikel Arteta harus bisa menghentikan arus besar depan mereka. Terlebih, tak bisa dibantah telah dua musim tim ini bertabrakan dengan Man City, "si Meriam" telah memiliki pengalaman. 

Lebih lanjut, Arsenal tak bisa terbantahkan telah belajar dengan semua kesalahan, terutama setelah mereka berhasil dua gol melalui tendangan ciamik Calafiori dan tandukan maut Gabriel Magalhaes. Momentum macam ini tak pernah ditemukan dalam diri Arsenal sebelum ini. 

Benar, satu hal di mana tim tidak berjatuhan setelah gol cepat Erling Haaland di menit 9, tak bisa dimungkiri cukup menampilkan spirit mengagumkan dari tim ini.

Meski, tak terbantahkan Arsenal sempat dikaitkan dengan "black magic" dalam sepekan belakangan. Teori macam ini digunakan oleh media-media di Inggris untuk menggambarkan strategi bertahan diterapkan oleh Mikel Arteta. 

Lebih lanjut, "black magic" ini terkait dengan strategi di mana tim mengumpulkan pemain di sekitar kotak terlarang dan mengulur waktu selama mungkin saat bola mati, termasuk ketika pemain pura-pura jatuh, dan meminta perawatan medis. 

Strategi macam ini mestinya bisa dikatakan lazim, terlebih saat satu pemain hilang karena kartu merah. Namun, sebagian besar orang terkejut karena permainan macam ini diterapkan "si Meriam", mereka terlalu terbiasa dengan Arsenal yang bermain elegan dan berstatus penantang gelar. 

AFP/ADRIAN DENNIS 
AFP/ADRIAN DENNIS 

Bagaimanapun, tuduhan macam ini telah berkurang setelah Arsenal menampilkan permainan "white magic" dalam kemenangan 5-1 atas tim divisi ketiga Bolton Wanderers di putaran ketiga Piala Liga Inggris, tengah pekan lalu.

Lebih lanjut, Mikel Arteta menurunkan enam pemain akademi dalam kesebelasan utama, termasuk penjaga gawang 16 tahun Jack Porter. Keterampilan menaikkan pemain dari akademi menuju tim utama belum ditemukan dalam diri Arteta, masih harus belajar lagi terkait satu sisi ini.

Arteta tak terbantah sempat menjadikan gelandang Ethan Nwaneri sebagai debutan termuda di Liga Inggris pada 2022 lalu, dengan usia 15 tahun 181 hari. Meski, sempat menghilang selama dua musim, pemain satu ini kembali diberikan tugas dan langsung starter pada tengah pekan lalu. Lantas, berhasil mengantarkan dua gol.

Benar, kita semua mengerti talenta muda cuma soal momentum.

Karena hal ini, tak bisa dimungkiri pemberian menit bermain macam ini harus diteruskan, terlebih beberapa pemain masih belum tersedia karena cedera, salah satu dari mereka adalah Martin Odegaard. Maka, penghadiahan menit bermain saat menjamu Leicester City di Stadion Emirates dalam laga pekan keenam Liga Inggris, Sabtu (28/9/2024) malam WIB. 

Terlebih, menengok dari semua daftar pemain akademi ini sosok Nwaneri terlihat menonjol, berada di level berbeda dengan pemain lain. Berkat semua potensi subur ini, Arteta dengan gagah melepaskan dua gelandang pelapis pada musim panas, yaitu Emile Smith Rowe dan Fabio Vieira.

Lebih lanjut, Nwaneri dibesarkan di distrik Islington, cuma dua kilometer dari Stadion Emirates. Terlahir sebagai pendukung Arsenal, tak bisa dimungkiri nilai pemain satu ini lebih berarti untuk klub, seperti Bukayo Saka. Bedanya, Saka bukan "dilahirkan" oleh Arteta. Sang manajer perlu menciptakan warisannya sendiri.

Setelah semua, Nwaneri akan menarik perhatian lebih, terlebih ketika dimainkan besok dan kembali mengantarkan gol. Semua angan ini tak bisa dimungkiri telah menjadi harapan semua penggemar tim London satu ini, mereka membutuhkan Martin Odegaard yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun