Man City, juara Liga Champions 2022/23 dipertemukan kembali dengan finalis dalam pertandingan terbesar mereka di kancah Eropa. "The Citizens" akan menjamu Inter Milan di Stadion Etihad, Kamis (19/9/2024) pukul 02.00 WIB, pada laga perdana Liga Champions Eropa 2024-2025.Â
Inter Milan tak bisa dimungkiri kesulitan melihat pertandingan ini sebagai pertanda baik, terlebih setelah membaca berita terkait "115 tuduhan". Mereka mengerti, Man City tak terbantah sangat membutuhkan pelampiasan di tengah kemelut kabar buruk yang seolah tak pernah berhenti.
Meskipun, proses persidangan akan berjalan lama, bahkan hingga akhir musim ini, tetapi sentimen berbagai pihak secara konstan menghantui City. Terlebih, tindak perkara ini baru dimulai, ancaman mulai dari pengurangan poin hingga pengeliminasian dari Liga Primer Inggris bisa dikatakan sebagai teror tak terhentikan.Â
Benar, kabar ini tak bisa dimungkiri tak terhentikan, tetapi kemungkinan akan berkurang di tengah perjalanan menuju akhir musim.
Lebih lanjut lagi, kegeraman Man City terlihat akan disponsori oleh Erling Haaland. Pemain berkebangsaan Norwegia ini mengejar satu gol lagi untuk mencatatkan diri sebagai pemain dengan torehan 100 gol tercepat bersama "The Citizens".Â
Sebelum pertandingan perdana di Eropa, Haaland tak terbantahkan telah menaruh "teror" untuk semua klub oposisi. Pemain berusia 24 tahun ini tak terhentikan telah mencetak sembilan gol dari empat laga Liga Inggris. Kokoh sebagai top skor di atas sana, disusul oleh Mohamed Salah, John Durran, Yoane Wissa, dan beberapa pemain lain (3 gol).
Benar, terdapat perbedaan mencolok dari Haaland musim ini dengan musim lalu. Manuel Akanji dalam satu kesempatan menerangkan dengan media terkait kesempurnaan Haaland versi sekarang ketimbang musim lalu.Â
"Musim ini ia lebih terlibat dalam permainan tim. Ia menahan bola dengan baik untuk membantu serangan tim. Saya berharap ia bisa terus mencetak gol karena gol-golnya sangat membantu kami pada momen-momen sulit di pertandingan," ujar Akanji.
Terlepas dari Halaand, masih ada beberapa nama lain perlu diperhatikan dalam daftar tim Man City, bukan cuma dari kesebelasan utama, tetapi juga pemain di bangku cadangan. Benar, bahkan pemain macam Mateo Kovacic dan Rico Lewis mendapatkan peran signifikan dalam meraih poin sempurna pada musim ini.Â
Tim ini tak terbantahkan terlalu sulit untuk dikalahkan, bahkan dengan memainkan pemain dari bangku cadangan. Mereka semua seolah selalu bersedia mengambil setiap kesempatan.
Sementara, di lain sisi "I Nerazzurri" masih dilanda demam inkonsistensi musim ini. Meski, belum terkalahkan di Seri A, tetapi mereka telah dua kali gagal menang dalam empat pertandingan. Statistik macam ini tak bisa dimungkiri masih belum mencukupi, terlalu jelek untuk ukuran Champions
Melihat dari permainan tim, lini bermasalah tim ini bisa dikatakan semua, termasuk permainan lini depan. Lautaro Martinez dan Marcus Thuram tak terbantahkan salah satu duet terbaik di Italia, tetapi karena tak pernah dirotasi dua pemain ini gagal menemukan performa gemilang secara konsisten.
Hal ini diperparah dengan situasi lini tengah, Simone Inzaghi masih mencari tiga pemain pilar untuk mengalirkan melalui tengah. Hal ini tak bisa dimungkiri bukan situasi ideal, terlebih Henrikh Mkhitaryan masih sering menjadi pilihan utama di sana.
Benar, sebagai klub berhasrat memenangkan semua trofi, tim ini tak bisa bersandar dengan pemain berusia 35 tahun di lini tengah, kecuali kalau gelandang tengah tersebut bernama Toni Kroos atau Luka Modric.Â
Melihat lini belakang, tim ini makin berantakan. Mereka bukan cuma sering teledor, tidak bisa menaruh fokus penuh selama 90 menit, pertahanan tim ini juga masih terlalu ringkih. Bahkan, mereka masih mendapati Francesco Acerbi (36 tahun) dalam kesebelasan utama.
Kemungkinan besar akan terdapat tiga pemain tipe bek tengah ditaruh di sana, Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni, dan Stefan de Vrij. Mereka terlihat akan menjaga Haaland secara bergantian dalam kotak penalti, semua ini diperlihatkan dari latihan khusus dijalani oleh tiga pemain ini dalam sesi latihan terakhir.
Setelah semua, Inter Milan tak bisa dimungkiri akan mengerti, mereka akan tersiksa bermain di Etihad, kedisiplinan adalah satu hal paling dibutuhkan oleh pemain-pemain ini. Terlebih, Man City juga berniat menjaga keangkeran Etihad di Eropa. Mereka belum terkalahkan dalam 31 serial laga kandang di Liga Champions.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H