Benar, dengan tiga pertandingan ke depan. Mulai dari Tottenham Hotspur, Atalanta, dan Man City, tim ini tak bisa dipungkiri akan mengalami kesulitan dengan materi pemain tersisa. Mulai dari kreativitas, fleksibilitas, atau bahkan mentalitas kemungkinan besar akan goyah kalau kalah di antara tiga pertandingan tersebut.
Lebih jauh lagi, tiga pertandingan ini tak bisa dipungkiri bukan rentetan mudah, bisa dibilang salah satu tiga rentetan tersulit. Terlebih, tiga pertandingan ini merupakan laga tandang, setiap pemain butuh stamina solid untuk bisa konsisten menampilkan permainan apik di tengah kepadatan jadwal bepergian.
Terlebih, pada pertandingan sebelum ini, dengan materi pemain sempurna, Arsenal sempat kehilangan poin dengan ditahan imbang oleh Brighton and Hove Albion 1-1 (31/08/2024).
Pertama, mereka akan diuji dengan bertolak menantang rival terbesar, Tottenham Hotspur dalam derby London Utara. Harus diakui tiga pertandingan perdana ini bukan versi terbaik Spurs, tetapi justru karena ini mereka berhasrat tinggi untuk membuktikan niatan baik tim dalam memperebutkan gelar.
Terlebih, kita semua tahu Spurs hari ini jauh lebih siap ketimbang beberapa musim belakangan, mereka telah mendapatkan ketebalan skuad lebih dari Arsenal. Bahkan, ketika tiga pemain penting seperti Bissouma, Dominic Solanke, dan Richarlison diharuskan menepi karena cedera, tidak ada riak kekhwatiran di sana.Â
Hal ini tak bisa dipungkiri berbeda dengan Arsenal, publik dilanda keraguan dengan kapasitas Mikel Arteta dalam mengantarkan "mereka yang tersisa" untuk bersaing di level tertinggi. Padahal, melihat dari sisi prestasi, Arteta tak bisa dibantah telah menampilkan sesuatu yang jauh luar biasa ketimbang Ange Postecoglou.Â
Kedua, selesai dengan Spurs, mereka akan bertolak menguji Atalanta, salah satu tim paling riskan dalam peta persaingan Eropa. Pertarungan ini tak bisa dipungkiri akan menjadi duel dua manajer jenius, meski Mikel Arteta tetap akan diunggulkan dengan kualitas lebih baik dari "mereka yang tersisa", tetapi taktikal Gasperini selalu membuat bulu kuduk berdiri.
Benar, masih teringat segar jalan ditempuh mereka dalam mengeliminasi Liverpool, juga mematahkan dominasi Leverkusen. Mereka telah mengerjakan semua ini dengan mumpuni, bukan cuma soal hasil, tetapi memberikan suatu hal untuk dibahas setelah pertandingan.
Terakhir, mereka akan bertandang ke Manchester, menantang rival terbesar dalam persaingan gelar, "si Terkuat Man City". Tak bisa dipungkiri Arsenal masih mendapatkan peluang di sini, tetapi peluang ini akan amat kecil. Mereka mungkin masih bisa menguasai permainan, tetapi akan kesulitan untuk menuntaskan pertandingan, "mereka yang tersisa" cuman kekurangan kualitas dibandingkan dengan skuad Man City saat ini.
Setelah semua, kita semua mengerti semua peluang masih terbuka, tetapi akan menjadi misi hampir mustahil diberikan kepada Mikel Arteta untuk mengantarkan poin sempurna bersama "mereka yang tersisa".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H