Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tertatih-tatih Man City

8 Agustus 2024   09:09 Diperbarui: 8 Agustus 2024   13:28 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AFP/CHARLY TRIBALLEAU 

Kita semua tahu penggemar Manchester City tak bisa dipungkiri belum bisa menarik nafas lega terkait bursa pemain, bisa dibilang kurang memuaskan sejauh ini. Bahkan, beberapa penggemar justru mengatakan klub telah gagal dengan kebijakan transfer pemain sekarang ini.

Terlebih, setelah semua kejadian beberapa bulan belakangan. Benar, etika manajemen cukup jelas, mereka tak mau terlihat mencolok setelah 115 tuduhan, meski dalam realitas sulit dikerjakan, tetapi usaha dikeluarkan tidak sia-sia.

Lebih jauh lagi, kita semua mengerti tentang Pep Guardiola dengan hobi berbelanja untuk meningkatkan kualitas dalam tim setiap musim, orang ini selalu bisa menemukan titik celah dalam tim sempurna dan berhasil menutup celah tersebut.

Meski demikian, tak bisa dipungkiri semua ini tak bisa dikerjakan oleh Pep musim ini, sesuai arahan manajemen dia akan diam selama bursa pemain. Manajer berusia 53 tahun ini juga telah mengatakan tidak akan mendatangkan pemain, dengan catatan tidak ada satu pemain keluar dari klub.

Berlandaskan hal ini, kita bisa meringkas kebenaran terkait "tertatih-tatih Manchester City". Meski, tak bisa dipungkiri masih ada sejumlah detail dibalik semua ini, dengan senang kita akan membahas di sini.

AFP/CHARLY TRIBALLEAU 
AFP/CHARLY TRIBALLEAU 

Tertatih Man City

Semua ini bermula dari 115 tuduhan dari FA Inggris terkait pelanggaran finansial terhadap Man City, meski tak bisa dipungkiri keputusan final baru dibuat tahun depan, tetapi dampak ini telah dirasakan sekarang. 

Benar, Manchester City yang semula kita mengerti begitu progresif terkait bursa pemain, tiba-tiba menjadi diam tak bergeming musim ini. Mereka memilih diam ketimbang mengambil tindakan dengan pengawasan penuh dari FA.

Lebih jauh lagi, Man City cuma mendatangkan Savio dari Girona, transfer ini juga sebenarnya telah selesai dari musim lalu. Selain ini, mereka menunggu dulu pemain keluar baru mendatangkan pemain baru.

Terlepas dari semua ini, Pep sendiri menegaskan lebih memilih bertahan dengan komposisi tim sekarang ketimbang harus mencari pemain dari luar. Terlebih, beberapa talenta muda seperti Rico Lewis, Oscar Bob dan Micah Hamilton tak terbantahkan telah menunggu kesempatan semacam ini datang.

Bagaimanapun, Man City bukan tanpa ujian dengan situasi sekarang, mereka harus mencari klub baru untuk Joao Cancelo. Bek berusia 30 tahun ini harus bisa dikeluarkan demi melepaskan ruang gaji, atau bahkan memungkinkan kedatangan pemain baru dalam tim.

Permasalahan di sini rumit, Pep Guardiola sudah tidak menginginkan Joao, mereka mengambil keputusan untuk meminjamkan pemain satu ini, tetapi selang dua tahun masa peminjaman, dengan dua klub berbeda, tidak ada satu klub mempermanenkan Cancelo.

Benar, besaran gaji tak bisa dipungkiri masih menjadi permasalahan prima di sini, terlebih kontrak Cancelo juga masih cukup lama, sampai 2027. Satu-satunya solusi terakhir tak bisa dipungkiri akan berjalan sama seperti musim kemarin, mengantarkan dengan kesepakatan pinjaman menuju Barca. 

Hal ini memang bukan keputusan paling menguntungkan, tetapi ketimbang harus memberikan 100% gaji, akan jauh lebih baik untuk dibagi setengah dengan Barca. Terlebih, raksasa Spanyol ini juga membutuhkan sosok macam Cancelo di sisi kiri pertahanan.

Selain itu, sepanjang musim ini, Manchester City tak bisa dipungkiri akan terdampak dengan kepergian Julian Alvarez menuju Atletico. Baik pemain dengan klub telah sepakat berpisah, striker utama juara Piala Dunia 2022 ini pergi dengan mahar 75 (+20) juta euro.

Benar, masa ditakutkan "the Citizens" telah tiba, Julian Alvarez telah muak menjadi nomor dua dalam klub. Tak bisa dibantah ini bukan kesalahan Pep Guardiola, tetapi keadaan memaksa kedua pihak untuk berbeda jalan dan hal tersebut terjadi sekarang.

Julian Alvarez, meski bukan pemain reguler, tetapi peran dalam permainan Man City tak bisa dipungkiri cukup krusial, terutama dalam menambal kekosongan ditinggalkan. Pemain berkebangsaan Argentina ini bisa bermain di posisi RW, ST, CF, atau bahkan AMF. 

Karena hal ini, kehilangan Julian Alvarez bisa dibilang salah satu hal paling disayangkan. Terlebih, pemain satu ini tak pernah bermasalah dengan ruang ganti, bisa berbaur dengan baik, terlepas dari kendala bahasa dialami.

Setelah semua, dengan situasi sekarang ini Man City harus mendatangkan minimal satu pemain depan, cukup menarik menunggu sepak terjang manajemen terkait hal ini. 

Terlebih, beberapa musim belakangan santer terdengar Pep menginginkan Rodrygo dari Real Madrid. Mungkin kah manajemen hebat Man City mengambil pemain Florentino Perez?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun