Leer van je fouten, en maak ze niet opnieuw. Sebuah kutipan diambil dari negeri tulip, kurang lebih bisa diartikan "belajar dari satu masalah, jangan ulangi kesalahan". Dan, Arteta tidak terlihat pernah mendengar atau mengerti tentang kutipan satu ini.
Hal ini bisa dianggap kebenaran karena Arteta belum menyelesaikan, atau bahkan mengubah mengerjakan permasalahan dua musim belakangan dengan pantas. Manajer berkebangsaan Spanyol ini tak bisa dipungkiri kurang belajar dari pengalaman.
Kita semua tahu permasalahan Arsenal dua musim belakangan adalah satu, kekurangan sosok striker tajam di lini depan. Namun, ketimbang mengerjakan masalah ini dengan mendatangkan pemburu gol, Arteta bersama Edu Gaspar justru mendatangkan pemain tipe lain.Â
Memang benar pemain seperti Declan Rice, Jurrien Timber, atau bahkan David Raya bisa meningkatkan level Arsenal, tetapi tim ini jelas butuh striker tajam sebagai pemecah kebuntuan. Tanpa sosok pemburu gol, mereka tidak bisa bersaing dengan tim bersama Erling Haaland sebagai nomor 9.Â
Lantas siapa sosok pemburu gol bisa berhadapan dengan Erling Haaland di liga Inggris, pemain nomor 9 dengan sama agresif, sama-sama bisa menjamin 20 gol semusim. Di mana Arsenal bisa menemukan sosok macam ini?
Memantau nomor 9
Kita semua tahu Arsenal masih belum terlihat akan mengambil sosok nomor 9, mereka terlalu sepi, bahkan setelah Manchester United berhasil mengamankan Joshua Zirkzee sebagai pesaing Rasmus Hojlund dalam menjaga intensitas pos striker tengah.Â
Mengutip dari Justinus Lhaksana, pundit termahal negeri ini, beliau menganggap cuma satu sosok bisa bersaing dengan Erling Haaland, tak lain adalah Victor Oshimen dari Napoli.Â
Pemain berkebangsaan Nigeria ini sama kuat, sama-sama dianugerahi kapasitas mencetak gol, sangat masuk akal bisa bersaing di level tertinggi.
Bagaimanapun, Victor Oshimen terlihat akan berlabuh menuju PSG, kabar ini terus menguat setelah kepergian Kylian Mbappe, dengan ruang gaji musim ini yang ditinggalkan. Terlebih, Victor Osimhen sendiri, beberapa kali mengutarakan hasratnya untuk mencari tantangan baru di luar Italia.Â
Benar, Inggris mungkin tujuan paling ideal untuk Victor Oshimen, semua pemain dunia berkumpul di sana. Namun, menengok situasi dari klub-klub Inggris hari ini, cuma Arsenal satu klub kekurangan nomor 9, sementara tim ini tidak menampilkan ketertarikan serius.
Selain itu, nama muda seperti Benjamin Sesko juga sempat dikabarkan akan berlabuh, tetapi pemain Rb Leipzig justru ini memperpanjang masa bakti bersama klub. Sesko bukan pilihan buruk, tetapi tak bisa dipungkiri tidak berada di level sama dengan Oshimen.
Karena hal ini, kemungkinan Arsenal akan mendatangkan pemburu gol musim depan masih sangat kecil, kita akan kembali melihat tim dengan beberapa perkembangan dalam permainan, tetapi tidak cukup untuk mematahkan dominasi.
Perkembangan Meriam London
Kita semua mengerti Arsenal lebih memilih mendatangkan tipe pemain lain ketimbang pemburu gol, mereka cukup berpegang teguh dalam memperbaiki kesebelasan utama lain. Lantas, posisi mana yang tengah diperbaiki oleh Arteta dan Edu.
Memulai musim baru, Arsenal langsung mengumumkan peresmian David Raya, kiper Brentford ini didatangkan setelah tampil mengagumkan selama masa pinjaman semusim. Bahkan, kiper berusia 28 tahun ini berhasil mengamankan "golden glove" musim lalu.
Transfer ini bukan keputusan buruk, dengan nilai 32 juta poundsterling. Namun, meriam London ini masih membutuhkan satu kiper lagi sebagai cadangan, kombinasi David Raya dan Aaron Ramsdale jelas bukan pilihan ideal untuk menjalani musim panjang.
Terlebih, hal ini telah terbukti musim lalu, momen di mana David Raya tengah sering blunder, Aaron Ramsdale justru menampilkan permainan tak kalah buruk. Karena hal ini, kedatangan penjaga gawang baru masih bisa dijadikan solusi.
Selain itu, Arsenal tengah berkonsentrasi mendatangkan Ricardo Calafiori, bek tengah dengan aura Paolo Maldini ini akan direncanakan mengisi posisi bek kiri. Penebusan dengan harga tetap 40 juta euro tak terbantahkan bukan kesepakatan buruk.Â
Terlebih, Arsenal sendiri tengah membutuhkan bek kiri, tepat setelah Jurrien Timber cedera musim lalu, tim ini mengalami kegoncangan dalam permainan. Alexandre Zinchenko bukan pemain sama seperti ketika berseragam Manchester City.
Sementara, kedatangan Ricardo Calafiori, selain bisa meningkatkan intensitas persaingan di lini belakang, pemain berkebangsaan Italia ini juga bisa mengikuti tempo cepat permainan Arsenal.Â
Setelah semua, Arsenal masih bisa bersaing memperebutkan gelar liga, tak bisa dibantah pemain dalam kesebelasan utama juga lebih dewasa musim depan.Â
Bukan satu hal mustahil Arteta akan mengubah permainan Kai Havertz menjadi lebih tajam, sebagai penggemar kita akan sangat senang dengan semua kejutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H