Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview Spanyol Vs Inggris, Menantikan Persembahan dari "Sigma Espana"!

14 Juli 2024   04:51 Diperbarui: 14 Juli 2024   06:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BERLIN, MINGGU -- Spanyol dan Inggris akan saling iris di final Pesta Bola Eropa, Senin (13/07/2024), pukul 02.00 WIB, di Olympiastadion Berlin, Jerman. Kemenangan besok bisa mengesahkan Spanyol sebagai tim tersukses dalam turnamen ini, sementara Inggris bisa menjadi tim ke-12 yang merasakan titel sebagai juara Eropa.

Selain itu, pertandingan semacam ini juga tak bisa dipungkiri tengah menjadi topik utama untuk kedua negara, mengingat mereka berdua memeluk erat sepakbola sebagai olahraga paling diminati. Artikel utama terkait pertandingan ini beredar di seluruh penjuru negeri.

Lebih jauh lagi, pertemuan kali ini bisa dibilang sebagai salah satu pertemuan paling dinanti, mengingat kedua negara ini sering beradu dalam level klub, meski tercatat 5 tahun belakangan cuma Real Madrid yang bisa memberikan perlawanan atas dominasi klub-klub Inggris.

Baca juga: Menerka "Vinni

Bagaimanapun, kita semua mengerti sepakbola Internasional ini berbeda, kedua tim dianugerahi cara unik masing-masing dalam mengakhiri pertandingan. Terlebih, tim Inggris dengan media mereka, tak terbantahkan terlampau mengagumkan dalam mengemas glorifikasi tim ini. 

Menengok dari permainan, dua tim bisa dibilang berkebalikan, La Furia Roja bersama De la Fuente memainkan sebuah pertunjukan dalam lapangan, sementara the Three Lions dengan Gareth Southgate menampilkan permainan ala-ala tim lokal kasta ke-10.

Benar, bahkan mungkin bisa lebih buruk lagi, satu-satunya orang yang bisa menjawab alasan Inggris pantas berada dalam pentas puncak cuma Southgate seorang. The Three Lions entah bagaimana selalu bisa lolos, dan kemungkinan akan mengangkat hadiah terbesar besok pagi.

Catatan mengagumkan La Furia Roja 

Sebelum bola ditendang, anak asuh De la Fuente ini bisa dibilang jauh diunggulkan sebagai kandidat juara, title ini tidak berubah bahkan setelah mereka memenangkan pertarungan sebagai pemuncak klasemen dalam Grup neraka, semua dianggap kebetulan. Namun, kita semua tahu bagaimana semua telah berubah.

La Furia Roja telah bermain di luar ekspektasi semua penggemar bola, mereka bukan cuma mengantarkan hasil apik menuju ke final, tetapi juga permainan enak ditonton sepanjang pertandingan. Semua nilai-nilai sepakbola masih ditemukan di sini.

Terlebih, flair dipersembahkan oleh dua penyerang muda, Nico Williams dan Lamine Yamal. Mereka berdua sensasional mengisi dua sisi lebar dalam lini serang tim sepanjang kejuaraan ini, terlebih dengan keterampilan menahan, mengumpan, hingga mengeksplorasi bola dengan skil individu masing-masing.

Mengutip dari bahasa slang generasi Alpha, cukup aman mengatakan kedua pemain ini sebagai "sigma Espana", terlampau luar biasa 200/1.

Selain itu, lini depan ini didorong oleh lini tengah eksplosif, trio Dani Olmo, Fabian Ruiz, dan Rodri secara mengejutkan juga tampil di luar ekspektasi. Benar, justru cedera Pedri kemarin bisa dibilang anugerah tersendiri untuk tim Spanyol, meski tak bisa dipungkiri kehadiran Pedri tetap penting sebagai bagian dari skuad.

Benar, semua ini masih didukung oleh lini pertahanan solid, semua pemain bisa dimainkan dari lini belakang, meski ini juga bisa dibilang perjudian antara Le Normand atau Nacho. Selain ini, tiga pemain lain tak terbantahkan cukup terang, terlebih dua bek sayap mereka tengah mendapatkan ritme apik, hampir mustahil untuk diutak-atik.

Menghadapi tim Inggris, anak asuh De la Fuente sebaiknya tidak ambil pusing, mereka cukup bermain seperti biasa, bukan berarti meremehkan, tetapi akan lebih baik untuk tidak "overthink", terlebih mereka telah membangun fundamental kokoh sebelum pertandingan terbesar besok, akan lebih baik untuk memperkuat ini semua dan menaruh fokus lebih terhadap diri mereka sendiri.

AP/THANASSIS STAVRAKIS 
AP/THANASSIS STAVRAKIS 

Pemburu gelar the Three Lions

Sebelum turnamen besar olahraga ini bergulir, tak pernah bosan kita semua mendengar frasa "it's coming home" dikumandangkan, termasuk dalam kejuaraan ini. Frasa terkenal ini merupakan bentuk dukungan dari penggemar untuk tim Inggris, harapan agar trofi yang akan diperjuangkan berakhir pulang ke rumah.

Berbeda dengan La Furia Roja, tim Inggris bisa dibilang sangat diunggulkan sebagai salah satu kandidat juara sebelum bola ditendang. Opta Score bahkan mencatat tim ini dalam daftar teratas sebagai tim paling mungkin juara.

Bagaimanapun, kita semua tahu prediksi cuma sebatas ekspektasi, dan tim Inggris berhasil membuat ekspektasi ini jatuh ke jurang, benar-benar dalam. Meski, tak bisa dipungkiri anak asuh Gareth Southgate ini tetap berhak memainkan pertandingan di final.

Menengok kesebelasan utama, tim Inggris juga tak akan membuat perubahan tidak diperlukan, mungkin cuma pergantian dari sisi kiri, Luke Shaw kemungkinan besar akan bermain dari menit pertama menggantikan Kieran Trippier. Selain ini, tiga pemain lain seperti Marc Guehi, John Stones, dan Kyle Walker tetap berada di sana.

Empat susunan bek di belakang ini akan ditemani duet gelandang tengah fenomenal, Declan Rice dan Kobbie Mainoo akan mengalirkan bola dari sana. Mereka berdua tengah berada dalam performa luar biasa, meski Rice kemarin sempat blunder fatal ketika menghadapi Belanda, tetapi sisa laga pemain Arsenal ini berhasil tampil konsisten solid.

Benar, semua ini tak terbantahkan akan didukung oleh tiga pemain kreatif kelas dunia seperti Phil Foden, Jude Bellingham, dan Bukayo Saka dengan satu pemburu gol ulung dari Bundesliga, Harry Kane.

Menghadapi La Furia Roja, tim Inggris harus bermain seperti biasa, mereka masih harus memperhatikan pertahanan, terlebih dari lini kedua, semenjak tim Spanyol dianugerahi beberapa pemain dengan tendangan akurat dan kencang. Sementara, tim Inggris tercatat cukup sering kebobolan dari sana, mengingat Jordan Pickford memang bukan kiper paling kuat dalam menjangkau bola.

Selain itu, tim Inggris cuma butuh kesabaran, seperti pertandingan kemarin, mereka harus sadar peluang akan datang, dan ketika datang mereka harus bisa memastikan berada di sana dan mengambil semua kesempatan dengan ketenangan.

Setelah semua, the Three Lions tak bisa dibantah sedikit lebih diunggulkan karena pengalaman dari sejumlah pemain, meski bukan pemain dengan jumlah pertandingan tinggi di level nasional, tetapi mereka semua bermain di level tertinggi dalam klub. Anak asuh Gareth Southgate ini tak bisa dipungkiri lebih terbiasa menghadapi tekanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun