HAMBURG, SABTU -- Menguasai pertandingan dari menit pertama, juga menciptakan beberapa peluang terbuka tidak cukup membuat Portugal bisa melaju ke semifinal dalam gelaran Pesta Bola Eropa, mereka dikalahkan oleh Perancis dalam adu penalti (06/07/20224).
Menengok dari kesebelasan utama, tim Portugal tidak membuat perubahan, ini merupakan kesebelasan sama ketika mereka ditahan imbang 120 menit oleh tim Slovenia. Roberto Martinez tidak mengendus masalah di sini.
Di lain sisi, pelatih kepala tim Prancis, Didier Deschamps memberikan angin segar dalam kesebelasan utama dengan mencoba menggunakan skema dua striker, Kylian Mbappe dan Randal Kolo Muani dalam pertandingan ini.
Selain Muani, Deschamps juga menurunkan Eduardo Camavinga sebagai starter, menggantikan Adrien Rabiot yang terkena suspend, dua kali menerima kartu kuning. Gelandang Real Madrid ini akan menemani Aurelin Tchouameni dan N'Golo Kante dalam memenangkan semua duel di lini tengah.
Mengamati di atas kertas, skema 4-3-1-2 dimainkan oleh Deschamps akan menekankan kebebasan untuk Antoine Griezmann, pelatih berusia 55 tahun ini tidak mau memaksa Griezmann kembali bermain dari kanan. Benar, meski sudah memiliki tiga nama solid, Deschamps tetap menambah slot petarung di tengah.
Didier Deschamps menyadari masalah besar dalam tim ini, semenjak belum mencetak sebuah gol dari permainan terbuka hingga perempat final, lalu mencoba mengubah sesuatu. Â Sementara, Roberto Martinez tidak melihat urgensi untuk mengubah, memilih tetap bertahan dengan rencana pertama.Â
Bagaimana pertandingan berjalan
Laga besar ini berlangsung perlahan, kedua tim tampak hati-hati dalam memulai serangan dari belakang. Peluang pertama baru datang dari tembakan jarak jauh Bruno Fernandes, berhasil diblok oleh William Saliba.
Sama seperti tim Portugal, anak asuh Didier Deschamps ini juga kesulitan dalam menembus pertahanan solid, tercatat tidak ada tembakan dalam kotak penalti selama babak pertama. Pemain seperti Antoine Griezmann, Eduardo Camavinga, dan Theo Hernandez cuma berhasil menendang secara cuma-cuma ke arah Diogo Costa. Sementara, pemain depan mereka hilang dalam penjagaan ketat Pepe dan Ruben Dias.
Permainan mulai berjalan lebih baik di paruh kedua, baik tim Portugal atau Prancis bermain lebih terbuka, meski tak bisa dipungkiri pasangan bek tengah "the Selecao" tetap tampil mengagumkan sepanjang pertandingan.Â
Benar, permainan dua bek tengah ini bisa membuat 25 tahun Kylian Mbappe cuma mencatatkan satu tembakan dalam kotak terlarang selama 90 menit.Â
Sementara itu, tim Portugal bisa dibilang bermain jauh lebih baik, terutama setelah Bruno Fernandes dan Joao Cancelo keluar dari lapangan. Mereka tetap berdua pemain hebat, tetapi terlihat tidak bisa memainkan peran dalam tim, terlalu bermain untuk diri sendiri.
Selain itu, tim Portugal juga menguasai permainan lebih baik, bukan cuma bertahan dan menunggu serangan balik, meski tak bisa dipungkiri kecerdasan dalam menciptakan peluang belum terlihat dalam tim ini.
Bahkan, ketika peluang ini datang, Cristiano Ronaldo di menit-93 justru gagal memberikan keunggulan, mantan pemain Real Madrid ini berada di depan gawang, peluang sangat terbuka, tetapi justru melepaskan tendangan jauh dari sasaran.Â
Setelah momen ini, tim Portugal bisa dibilang kehilangan harapan, mungkin juga karena kelelahan, tetapi kekuatan dalam mengontrol pertandingan sudah tak sama, bola lebih sering dialirkan oleh lini tengah Prancis, meski tetap akan kembali dicuri oleh Pepe.Â
Benar-benar sedikit tersisa dari sini, cuma beberapa peluang gagal disempurnakan karena kelelahan, entah dari tim Perancis atau Portugal dilanjutkan dengan peluit panjang dari Michael Oliver dalam mengakhiri pertandingan. Semua ditentukan melalui titik putih.
Kredit harus disampaikan untuk kerja sama dua bek tengah Portugal, mereka berdua bermain 120 menit secara konsisten, terutama Pepe, bek satu ini sudah berusia 41 tahun, pemain tertua sepanjang sejarah turnamen ini, dan tetap memberikan permainan mengagumkan. Obrigado, Senores!
Penendang pertama, Ousmane dembele terlihat tenang, cepat sekali melesakkan bola ke kanan bawah gawang, berhasil menipu Costa. Gol untuk Perancis.Â
Cristiano Ronaldo cukup tenang, menghembuskan nafas dalam, meluncurkan bola deras ke kiri, Maignan berhasil menebak, tetapi gagal menjangkau bola. Gol balasan dari Portugal.
Penendang kedua, Fofana menendang cepat penuh kepastian menuju ke tengah, Costa kembali tertipu. Gol untuk Perancis.
Bernando Silva melesakkan bola ke kanan atas, kembali berhasil ditebak, tetapi gagal dijangkau oleh Maignan. Balasan dari Portugal.
Penendang ketiga, Jules Kounde ancang-ancang jauh, cepat melesakkan bola ke kiri atas, berhasil dibaca, tetapi gagal dijangkau Costa. Gol untuk Perancis.
Joao Felix mengambil posisi menendang. Dengan tenang ia menendang bola, tetapi membentur tiang kanan gawang Maignan. Skor tetap 3-2, keuntungan untuk Perancis.
Penendang keempat, Bradley Barcola tampil, talenta muda ini menendang cepat ke kiri, Costa tertipu. Gola untuk Perancis.Â
Nuno Mendez menjadi penendang berikutnya. Ia begitu tenang dan menendang bola ke kanan, Maignan tertipu. Skor 4-3, Perancis masih unggul.
Penendang terakhir, Theo Hernandez menjadi penentu. Bola melesak dengan mudah ke kiri gawang. Perancis melaju ke semifinal dan bakal berhadapan dengan Spanyol.
Kesebelasan utama
Portugal (4-2-3-1) : Diogo Costa; Cancelo, Rben Dias, Pepe, Nuno Mendes; Palhinha, Vitinha, Bruno Fernandes; Leo, Ronaldo, Bernardo Silva.
France (4-3-3):Â Maignan; Kound, Saliba, Upamecano, Theo Hernndez; Kant, Tchouameni, Camavinga; Griezmann, Kolo Muani, Mbapp.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI