Koln, Minggu --- kurang dari 24 jam menuju laga knockout round of 16 menghadirkan Spanyol kontra Georgia di stadion Rhein Energie, Minggu (30/06/2024). Salah satu pertarungan dinantikan, tempat di mana pemain-pemain muda unjuk gigi, juga pertandingan paling krusial bagi kedua negara dalam edisi pesta bola Eropa kali ini.
Selain itu, pertandingan semacam ini juga tak bisa dipungkiri tengah menjadi topik utama untuk kedua negara, mengingat mereka berdua memeluk erat sepakbola sebagai olahraga paling diminati. Artikel utama terkait pertandingan ini tak bisa hentikan telah beredar di seluruh penjuru negeri, terlebih media Spanyol dengan idealisme mereka.
Benar, tak bisa dibantah media Spanyol bisa dibilang salah satu media paling berisik mengenai bola, terutama dari Catalan dan Madrid. Mereka selalu datang dengan narasi "tiki-taka" sebagai jalan memenangkan pertandingan, juga terus menuntut akan hasil maksimal di atas lapangan.
Beruntung, sampai hari ini, tak bisa dipungkiri Spanyol merupakan salah satu tim dengan permainan paling apik di babak Grup kemarin, mereka tampil memuaskan dengan permainan lini serang dan bertahan sama kuat sepanjang tiga laga pertama. Hasil yang sangat mengejutkan, mengingat tim ini sempat dikatakan minim pengalaman.
Sebagai contoh kita bisa menjajarkan nama-nama seperti Lamine Yamile, Joselu, Marc Cucurella, Nico Williams, bahkan hingga Dani Carvajal, mereka baru memainkan EURO pertama pada edisi pesta bola Eropa kali ini.Â
Di lain sisi, Georgia bisa dibilang mengalami kecemasan serupa, bukan cuma karena para pemain belum pernah bermain di panggung sebesar ini , tetapi juga karena tim Georgia sendiri bahkan baru pertama kali berada di EURO, dan mereka langsung mencapai babak round of 16, pencapaian mengagumkan dari tim.
Selain itu, tim Georgia juga tidak terlihat neko-neko, meski pada pertandingan pertama sempat terlihat keraguan, tetapi dalam dua pertandingan terakhir berhasil memperbaiki permainan, dan bukan tidak mungkin akan mengamuk pada pertandingan besok.
Benar, karena tampil sebagai debutan dan langsung kalah, tim Georgia sempat diremehkan oleh berbagai media, mereka dianggap sebagai "pelengkap" dalam turnamen besar ini. Kemudian, kita semua mengerti bagaimana ini semua berakhir hari ini, mereka bahkan berhasil mengalahkan Portugal dalam pertandingan terakhir di babak Grup.
Meski demikian, kita merasa tim Georgia ini akan tetap tampil rendah hati, menampilkan ketulusan terkait seberapa "underdog" tim ini ketimbang anak asuh Luis de la Fuente. Benar, ini semua bukan cuma tentang olahraga, tetapi juga kehormatan dan kesantunan terletak dalam sana (hati, pikiran, dan sanubari).
Kemegahan La Roja
Menengok dari catatan babak Grup, cukup aman untuk mengatakan tim Spanyol ini merupakan tim terbaik sepanjang turnamen, satu-satunya tim berhasil meraih 9 poin sempurna dalam tiga pertandingan pertama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!