Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Membangun Kemerdekaan Finansial dari "I Will Teach You to Be Rich"

29 Juni 2024   16:58 Diperbarui: 29 Juni 2024   17:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana kalau seseorang bisa mengajarkan teori kemakmuran, menjelaskan secara detail jalan menuju kebebasan finansial, melalui buku "I Will Teach You to Be Rich" ini Ramit Sethi akan menunjukkan jalan untuk menjawab dua pertanyaan tersebut. 

Memang benar buku ini bukan jaminan, begitu juga buku-buku lain dengan tema sama.

Meski demikian, konten diajarkan dalam buku ini tak bisa dipungkiri cukup pantas untuk dijelajahi, bukan cuma panduan tentang permasalahan keuangan, tetapi juga perubahan psikologi terhadap uang ini sendiri. 

Mulai dari membangun fundamental keuangan dengan kuat, meningkatkan sumber penghasilan, cara menabung cerdas, membelanjakan uang secara pantas, hingga menjalani proses sejahtera dengan bahagia, semua detail dirangkum dalam buku ini.

Definisikan kesejahteraan

Pertama, sebelum mengenal kesejahteraan lebih jauh, diri sendiri harus bisa mendefinisikan tentang hal ini, dan harus bisa menjadi pembelanja cerdas. Tidak akan pernah menjadi masalah untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar selama bisa mengurangi hal lain.

Mengatur pengeluaran ini harus dikerjakan, karena bahkan Randy Pangalila sendiri, salah satu dari sedikit orang dengan penghasilan ratusan juta rupiah per bulan pernah mengalami masalah semacam ini.

Benar, pengeluaran bukan cuma tentang keinginan, tetapi juga kebutuhan dalam investasi. Kita juga harus menjaga diri untuk tidak takut ketinggalan akan godaan semacam ini, karena harus diingat akan selalu ada tempat untuk kerugian, dan bahkan penipuan. 

Selain itu, kita harus mengerti setiap kegiatan finansial akan menimbulkan pertukaran. Kalian mungkin bisa mengontrak rumah lebih mahal dengan AC dan kamar mandi dalam, tetapi ini juga berarti kalian harus rela untuk menunda membeli motor, atau bersedia naik angkutan umum ke mana-mana. 

Contoh lain, Saiful merupakan seorang pegawai negeri dengan penghasilan 60 juta per tahun, dan terus membeli sepatu Jordan seharga 6 juta tiap tahun baru. Agak ekstrem, tetapi masih ada kemungkinan si Saiful ini bisa mengontrol keuangan secara penuh, melalui berbagi kamar kos dengan teman, juga menggunakan transportasi umum. 

Kemudahan boros akan selalu beriringan dengan kemudahan berhemat, cuma "ketersediaan" yang kadang membuat berhemat terlihat lebih rumit.

Perhatian akan kebiasaan

Kita semua tahu jalan tercepat menuju sejahtera adalah memulai lebih dulu, seperti kata orang dulu bilang, waktu terbaik dalam memulai selalu datang dari masa lalu. Meskipun, kita juga tahu kalau sekarang merupakan waktu terbaik kedua.

Sebagai contoh, sekarang juga kalian bisa langsung mencari tahu terkait suku bunga tertinggi, kemudian langsung menabung di sana. Namun, ketimbang mengerjakan semua ini, kita selalu dilanda keraguan, juga diiringi perasaan skeptis tanpa henti.

Kerugian terbesar bukan kegagalan, tetapi keraguan mencoba hal baru. 

Ramit Sethi tak terbantahkan mengaminkan keberanian semacam ini, ia juga mengajarkan suatu landasan yang disebut "solusi 85%". Sethi mengatakan lebih baik mengerjakan dengan kemungkinan benar 85% ketimbang tidak melakukan apapun.

Selain itu, sebagian besar dari kita juga mengalami keengganan dalam menabung, terlebih mengapa kita harus merepotkan diri membuka rekening cuma untuk menghasilkan sedikit rupiah setiap tahun. 

Benar, bahkan bunga tertinggi bank saat menabung bisa dibilang terlalu kecil. 

Namun, kita harus mengerti tidak ada risiko di sini, menabung bank bisa dijadikan satu alat permulaan sebelum nanti mengambil investasi dengan bunga lebih besar. Hal terpenting dari sini adalah pembiasaan, karena tak bisa dibantah kebiasaan keuangan baik akan selalu menuntun menuju kesejahteraan. 

Mengatur sistem keuangan 

Sebagai manusia biasa, tak bisa dibantah kita semua lemah, gampang terdistraksi, bosan, dan sering kurang motivasi, hal-hal semacam ini tak bisa dipungkiri sangat mungkin merusak usaha menembus kebebasan finansial. Benar, kita semua sadar akan hal ini sekarang, tetapi mungkin tidak untuk dua minggu setelah ini. 

Karena hal ini kita harus mengatur uang secara otomatis, membuat sistem di mana bisa menyelamatkan diri kita dari kemungkinan terburuk dalam keuangan. Membuat sistem semacam ini mungkin perlu bekerja keras sekarang, tetapi akan meraup keuntungan secara konstan bertahun-tahun. 

Rekening utama, tempat di mana pendapatan masuk terlebih dahulu. Dari sini uang didistribusikan ke dua rekening lain, rekening tabungan jangka pendek dan jangka panjang. Hal semacam ini mendesak dikerjakan untuk membuat garis keuangan antara satu kebutuhan dengan kebutuhan lain. 

Dari sini kalian bisa mulai belajar terkait cara membagi keuangan, menurut buku ini, bisa dimulai dengan 50% kebutuhan tetap, 30% pengeluaran bebas, investasi 10%, dan tabungan 10%. Tentu, komposisi macam ini bisa dibilang batas minimal, kalian selalu dianjurkan menaikkan porsi investasi dan tabungan untuk mempercepat jalan menuju kesejahteraan. 

Setelah semua, mengangkat taraf ekonomi tak bisa dipungkiri suatu perjalanan panjang,  tetapi dengan kerja keras, disiplin, dan strategi yang tepat, kita semua dapat semua ini. Buku "I Will Teach You to Be Rich" ini tak bisa dibantah salah satu sumber materi berharga bagi siapa saja berniat mengambil kendali atas keuangan dan membangun kesejahteraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun