Semua ini bisa dimulai dengan perbedaan aset dan liabilitas, orang berkecukupan mengerti benar konsep dua barang ini. Sedangkan, di lain sisi beberapa orang miskin bahkan tidak mengetahui istilah ini ada.
Lantas, pada titik ini mengapa mereka pernah berharap terentaskan dari lubang kemiskinan?
Meski demikian, semua belum terlambat, kalian masih bisa mencari tahu perbedaan antara aset dan liabilitas, kemudian mengajarkan dua konsep ini anak kalian. Mereka mungkin mengerti dari guru atau internet, tetapi pembelajaran dari orang tua akan jauh lebih mempengaruhi.
Konsep ketergantungan
Orang tua berkecukupan akan mengajarkan anak mereka untuk menghentikan ketergantungan, tak bisa terbantahkan mereka menanamkan konsep di mana dunia bisa kapan saja mengambil semua harta ketika si anak tidak bermalas-malasan atau tidak bekerja dengan baik.Â
Di lain sisi, anak orang miskin terbiasa dengan melihat orang tua mereka mengharapkan bantuan dari orang lain atau subsidi pemerintah. Bukan berarti membantu buruk, tetapi penglihatan akan tontonan semacam ini tak bisa dipungkiri bukan tontonan terbaik untuk anak-anak.
Dari sini kedua anak ini sudah mengalami dua pengalaman berbeda secara signifikan, kita mengerti pengalaman mana lebih baik.Â
Meskipun, kita semua mengerti semua siklus ini tidak selalu berjalan baik, bahkan bisa dibilang hampir semua orang berkecupan berhenti kaya ketika sampai pada generasi ketiga, mereka kehilangan rasa lapar, dunia sungguhan mengambil semua harta mereka.
Berhenti mengharapkan hasil instan
Beberapa tahun belakangan tak terbantahkan kita terbiasa dengan semua serba cepat seperti ketika menonton film melalui Netflix, merasa lapar pesan gojek, menginginkan sex order Tinder, hampir semua kebutuhan bisa didapatkan secara langsung sekarang juga.Â
Bagaimanapun, sebagian besar orang tidak sadar kebahagiaan tidak datang dari hal-hal instan semacam ini.
Benar, hasil instan di sini juga berlaku dalam judi, lupakan mimpi kalian menjadi kaya melalui pertaruhan uang, secara sederhana karena tidak ada orang berkecukupan mengharapkan sebagian besar penghasilan mereka dari sana.
Karena hal ini, orang tua berkecukupan selalu membekali anak mereka dengan kemampuan di mana cuma diperoleh melalui latihan jangka panjang seperti les musik atau les bahasa.