Benar, hal ini kerap terjadi dalam realitas di mana seorang wanita cenderung memilih bersama bad Boy, karena ego besar mereka dalam mengubah pria jauh lebih besar dari semua aspek masuk akal dalam menjalani hubungan.Â
Selain itu, sepanjang cerita juga ditampilkan bagaimana si Cantik ini memang bisa meredakan sikap marah-marah si Buruk Rupa, meski dalam cerita tersebut jelas bukan dikarenakan sikap personal si Cantik, tetapi karena sentuhan magis.
Setelah semua, cerita ini memang bisa dibilang sebagai cerita fiksi, tetapi tak bisa dipungkiri beberapa pelajaran moral dalam cerita ini benar-benar ada. Ketiga teori tersebut juga belum tentu benar, tetapi dua dari tiga teori tak bisa dibantah bisa diimplementasikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H