Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Makan Siang Bergizi, Mengerjakan Katering Cuan dan Berkelanjutan

11 Juni 2024   13:10 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:32 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tong-in Market Dosirak Cafe: The Ultimate Korean Lunch Box | Koreabridge 

Pedoman gizi bisa didasarkan setiap individu dengan status sebagai ibu hamil, balita, usia TK, SD, dan SMP, termasuk pesantren, hingga atlet sekolah. 

Menganut pendekatan keberagaman di sini memungkinkan biaya lebih murah, juga tata kelola lebih sederhana, mengingat setiap daerah memiliki koordinator. 

Sebaliknya, di lain sisi keseragaman pangan akan lebih memungkinkan kenaikan angka impor, lebih mahal, hingga tata kelola lebih rumit, mengingat terdapat birokrasi yang harus diikuti.

Pengalaman Finlandia dari tahun 1940-an dalam menjalankan program makan siang gratis hingga sekarang perlu lebih sering dibicarakan, terutama cara mereka menjaminkan pangan berbasiskan potensi lokal. Tentu, pemerintah baru dapat mempertimbangkan kebijakan semacam ini untuk melancarkan ide mereka. 

Usaha katering

Tong-in Market Dosirak Cafe: The Ultimate Korean Lunch Box | Koreabridge 
Tong-in Market Dosirak Cafe: The Ultimate Korean Lunch Box | Koreabridge 

Pengelola usaha katering bisa dibilang salah satu pihak paling diuntungkan kala program ini dicanangkan, mereka bisa mendapatkan kontrak makanan terus-terusan minimal lima tahun ke depan untuk membuatkan makanan kepada pelajar. Dan, tak berhenti di sana, mereka juga menyediakan kebutuhan ibu hamil di sekitar tempat tinggal. 

Karena itu, beberapa hal perlu diperhatikan sebelum program ini sungguhan dijalankan. Benar, pengusaha katering harus mengerahkan semua usaha agar pemerintah bisa tenang memasrahkan tanggung jawab besar ini. 

Pertama, mereka harus sadar ini permainan jangka panjang, minimal lima tahun kontrak bisa didapatkan kalau berhasil memuaskan penerima makanan. 

Dengan ini, pengusaha katering akan lebih baik untuk menitik beratkan kuantitas, mengambil keuntungan sedikit untuk mendapatkan kontrak berkelanjutan. 

Selain itu, para pemilik usaha katering lebih baik menggunakan bahan segar, bukan bahan makanan dari pabrik atau berbentuk kemasan. Memang benar makanan kemasan akan lebih menjaga kestabilan rasa dari makanan, tetapi makanan segar akan selalu lebih enak dengan metode masak tepat.

Terpenting di antara semua, makanan segar relatif lebih murah ketimbang makanan kemasan. Sebagai contoh harga kentang mentah setiap kilo akan selalu lebih terjangkau dibandingkan dengan kentang goreng kemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun