Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kompetitor Bisnis, Musuh atau Guru?

8 Juni 2024   10:43 Diperbarui: 10 Juni 2024   09:00 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LinkedIn's Complicated Bet on the Future of Work | The New Yorker 

Selain itu, memberikan perhatian akan kompetitor juga bisa memberi informasi terkait potensi target market, dari sini kalian mungkin menemukan data demografi melalui sosial media mereka, atau laman resmi, atau juga review produk di marketplace. 

Benar, customer akan selalu berada di sana, menceritakan keuntungan atau keresahan dialami dari produk kompetitor. 

LinkedIn's Complicated Bet on the Future of Work | The New Yorker 
LinkedIn's Complicated Bet on the Future of Work | The New Yorker 

The gap 

Pertama, kita harus memastikan terkait harga, apakah terdapat perbedaan dengan kompetitor, mengapa mereka bisa memberikan harga lebih murah, tetapi secara bersamaan memberikan kualitas, cari tahu tentang semua ini, terutama tentang supplier dan bagaimana mereka membuat kesepakatan.

Benar, pangkas semua perbedaan mengunggulkan mereka, kemudian tampilkan keunggulan produk kita.

Sebagai contoh sudah terdapat puluhan penjual kebab tersedia di Gubeng, tetapi boleh jadi belum ada penjual kebab vegetarian atau kebab rendah gula. Mungkin, terdapat ribuan ojol siap mengantar jemput di Gubeng, tetapi boleh jadi belum ada ojol siap antar jemput, tetapi juga dengan jutaan pengikut di sosial media. Ini keunggulan, gen z butuh masuk konten. 

Ketika kita berbicara dengan customer untuk memahami pekerjaan mereka, kesenangan, dan kesusahan dialami, kita membutuhkan mengerti akan barang mereka beli untuk memastikan bisnis milik kita memiliki keunggulan dibandingkan bisnis lain. Tentu, kita ingin memberikan sesuatu berharga dan unik yang bertemu dengan kebutuhan mereka. 

Dari sini kita mulai menemukan dua pihak signifikan dalam persaingan: kompetitor langsung dan kompetitor tidak langsung.

Kompetitor langsung

Katakan, kita merupakan pemegang saham dari Burger Bangor, setiap tahun akan diadakan rapat guna memberikan informasi terkait perkembangan perusahaan. Maka, pada saat rapat tahunan kita akan menemukan nama Mcdonald's, Burger King, dan Wendy sebagai kompetitor langsung dari Burger Bangor.

Mereka dikatakan sebagai kompetitor langsung karena menjual produk utama sama, dengan target pasar mirip, menargetkan seseorang yang berniat makan makanan instan, lebih tepat lagi burger. 

Dari sana tim Burger Bangor tak bisa dipungkiri akan mencari perbedaan-perbedaan, juga kesamaan di antara kompetitor. Benar, demi mendapatkan burger terbaik di pasaran, maka sudah menjadi satu hal lumrah untuk membanding-bandingkan satu sama lain.

Kompetitor tidak langsung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun