Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Los Merengues, Misi Mulia Aporla 15

31 Mei 2024   11:34 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:34 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UEFA Champions League 2023/24 | UEFA.com 

Los Merengues, diambil dari nama sebuah dessert berwarna putih "meringue",  merupakan sebutan untuk klub terbesar di dunia Real Madrid. Disebut demikian karena memang belum ada klub dengan kesuksesan lebih besar dari mereka, entah dilihat dari sejarah maupun prospek ke depan. 

Beberapa hari belakangan, Real Madrid tengah menaruh konsentrasi penuh mempersiapkan pertandingan terpenting musim ini, Final liga Champions pada Minggu (02/06/2024). Mereka bahkan sudah mengkampanyekan persiapan ini sejak dipastikan lolos ke Final, hampir setiap pemain mengenakan kaos "Aporla 15".

Aporla 15 dalam kaos tersebut berasal dari bahasa Spanyol "A por el 15", all out for the number 15.

Persiapan ini terdengar semakin serius kala Jude Bellingham tak sempat menghadiri acara pemberian gelar pemain terbaik di liga. Padahal, meniti dari prestasi, tidak ada klub mendekati pencapaian el Real dengan 14 gelar, tetapi mereka tidak pernah menunjukkan kepuasan, selalu menuntut diri mereka untuk berbuat lebih. 

Meskipun begitu, menaruh persiapan penuh bukan tanpa halangan, terdapat sejumlah halangan sebelum pertandingan Final. Meskipun, tak bisa dipungkiri setiap kali pertandingan penting selalu ada halangan dan Real Madrid selalu berhasil mengatasi.

Kroos pensiun

AFP/JAVIER SORIANO 
AFP/JAVIER SORIANO 

Lebih dari seminggu lalu, secara mendadak Toni Kroos mengumumkan akan segera "gantung sepatu" tepat setelah EURO 2024 (21/05/2024). Salah satu momen terburuk sepanjang musim terjadi sebelum laga terpenting.

Meniti dari sudut pandang Toni Kroos, pengumuman ini bisa dikatakan sebagai suplemen, pemompa performa tim untuk bermain lebih baik lagi di Final.

Benar, Toni Kroos merupakan seorang genius, tidak mungkin berbuat sesuatu tanpa mengerti resiko akan perbuatan yang dikerjakan. Terlebih, di lain sisi ada Marco Reus, seorang Legenda Dortmund juga mengumumkan akan pensiun setelah musim ini berakhir.

Kedua finalis memiliki cerita tersendiri untuk memperjuangkan si Kuping Besar di Final. 

Meskipun demikian, cerita "last dance" seperti ini tidak selalu berjalan mulus, beberapa kasus justru membuat sejumlah pemain tidak fokus akan target, terlalu tenggelam akan kegalauan ditinggalkan seorang sosok tertentu.

Terbaru, kala Liverpool mengumumkan kepergian Jurgen Klopp di akhir musim, semua orang memprediksi para pemain akan bisa berbuat lebih, tetapi justru realitas di atas lapangan berkata lain, mereka tidak fokus dan terlempar paling cepat dari perburuan gelar.

Bahkan, Jurgen Klopp di hari terakhir turut mempromosikan Arne Slot agar para pemain memberikan kredit lebih untuk manajer selanjutnya.

Terlepas dari semua, kita semua tahu bagaimana pemain Real Madrid mengatasi tekanan, mereka mengerjakan dengan sangat rapi, tetapi justru keinginan berlebih untuk tampil baik yang kemungkinan akan mengancam permainan mereka. 

Lunin terkena flu

UEFA Champions League 2023/24 | UEFA.com 
UEFA Champions League 2023/24 | UEFA.com 

Beberapa hari lalu, Lunin dikabarkan akan ditinggalkan oleh tim untuk mendapatkan penerbangan terpisah dikarenakan sang Kiper asal Ukraina ini terinfeksi virus influenza B, yang dikhawatirkan akan menularkan virus kepada rekan dalam tim.

Kehilangan ini secara teknis mungkin tidak berpengaruh besar, mengingat Thibaut Courtois sendiri sudah kembali seratus persen pulih atas cedera panjang dan berhasil menampilkan performa menenangkan selama beberapa pertandingan belakangan. 

Cortoa sempat memainkan beberapa pertandingan menjelang penutupan la liga.

Meskipun begitu, penggemar tak terbantahkan akan sulit untuk melupakan performa gemilang Lunin pada laga krusial musim ini, terutama empat pertandingan krusial sebelum menuju Final, akan menjadi cerita mengesalkan kalau bukan Lunin sendiri yang mengakhiri gemerlap kampanye Eropa musim ini. 

Lunin mencatatkan 38 penyelamatan dalam 8 pertandingan menuju Final liga Champions.

Bahkan, Justinus Lhaksana, salah satu pengamat bola terbesar di Indonesia, beliau sendiri secara terang-terangan menjagokan Lunin untuk bermain di pertandingan Final. 

Kiper satu ini (Lunin) sedang on-fire, Cortoa mungkin sudah masuk kategori kiper terbaik, tetapi kiper on-fire harus dimainkan, Ancelotti paling paham soal beginian.

Akan tetapi, beriringan dengan kabar Lunin belum pulih secara penuh menjelang Final, kemungkinan besar Cortoa akan mengambil tempat kesebelasan utama dalam tim, meski tidak bermain banyak pertandingan musim ini, tetapi Cortoa selalu memainkan permainan apik tiap laga dimainkan.

Rodrygo kemungkinan pergi

UEFA Champions League 2023/24 | UEFA.com 
UEFA Champions League 2023/24 | UEFA.com 

Beberapa jam lalu, Rodrygo menjalani interview cukup tendensius, seolah memberikan kode segera pergi dari klub. Memang harus diakui Rodrygo merupakan salah satu pemain paling kurang diapresiasi dalam klub, selalu kalah bersinar dari Jude Bellingham dan Vini Jr, padahal Rodrygo musim ini bisa dibilang lebih konsisten dari mereka berdua. 

Manchester City? Jujur, kita tahu mereka lebih baik. Menurutku, tim terbaik di dunia, tim dengan permainan bola paling apik. Namun, kita memiliki sesuatu spesial yang tidak bisa dijelaskan.

Berada di klub terbaik di dunia, tetapi memuji klub lain jelas bukan tindakan bisa dibenarkan, terutama untuk penggemar garis keras Los Merengues, mereka pasti sakit hati mendengar interview ini. Meskipun, mungkin Rodrygo sendiri berbicara hal jujur, tetapi dilihat dari dunia public relation, pernyataan semacam ini jelas tidak diperlukan.

Padahal, Rodrygo baru saja mengkonfirmasi terkait masa depan bersama klub beberapa hari lalu, kala pernyataan dari Rodrygo dipelintir oleh beberapa media. Rodrygo sendiri mengatakan semua ini tidak benar, dia akan bahagia menetap bersama klub, melalui akun sosial media pribadi miliknya.

Dengan dua permasalahan sama berturut-turut sepekan sebelum laga Final, boleh jadi akan jauh lebih baik untuk klub menjauhkan Rodrygo dari undangan interview, pemain negeri Samba ini tak bisa dipungkiri membutuhkan lebih banyak latihan terkait media, bagaimana perkataan bisa sangat mengubah persepsi publik.

Akan tetapi, bagaimana kalau Rodrygo jujur, dia sungguhan memuji kubu Manchester City karena ingin bergabung bersama mereka. Mengingat kedatangan Kylian Mbappe sudah sangat dekat, Rodrygo juga jelas akan enggan mengurangi menit bermain, maka berpisah boleh jadi jalan terbaik untuk kedua pihak.

Terlepas dari semua, masa depan Rodrygo masih terlalu dini untuk dibahas lebih jauh hari ini, sang Pemain jelas juga akan lebih menaruh fokus untuk mempersembahkan gelar ke-15 kepada Los Merengues. 

Secara keseluruhan, seminggu menjelang Final ini memang bukan hari-hari mudah untuk tim Los Blancos. Meskipun, mereka sudah menaruh semua fokus, halangan selalu menghadang di sana, tetapi bukan tidak mungkin juga mereka berhasil mengatasi semua, dan memenangkan pertandingan seperti biasa, Aporla 15!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun