Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

First Date, Membangun "Rasa Nyaman"

26 Mei 2024   17:34 Diperbarui: 29 Mei 2024   17:51 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan (tirachardz/ Freepik)

First date, salah satu momen paling krusial dalam menjalin hubungan bersama, kalian dituntut harus bisa langsung mengesankan, tidak boleh membosankan, juga tak lupa membuat dia bahagia terpingkal-pingkal. Kira-kira begitulah isi pikiran seseorang pria sebelum mengenal soal wanita. 

Di sini tidak akan ada penghakiman, isi pikiran kalian juga tidak salah secara keseluruhan, bahkan bisa dibilang sangat benar ketika semua ketentuan bisa terpenuhi, wanita otomatis akan lebih tertarik. Namun, kadang tidak semua ketentuan harus terpenuhi, juga tidak semua wanita suka dengan semua atribut yang kalian tawarkan.

Sangat rumit kan? Seperti itulah wanita, subjek tersulit yang dibuat langsung oleh Tuhan.

Meski begitu, terdapat beberapa hal membuat dia jatuh hati, dan tak bisa dipungkiri ada pola di sana, pola yang mana membuat hampir semua wanita tidak bisa menolak ajakan kencan kedua, atau mungkin cukup untuk membuat mereka mimpi indah setelah kencan pertama.

Jangan terlalu lama

Sebelum ini, harus diingat telat merupakan suatu anjuran, selama tidak terlalu lama, biarkan dia menunggu sekitar 5 atau 10 menit. Ini mungkin suatu hal buruk, tetapi percakapan bisa bermula dari sini, dan minimal dia memiliki ingatan pernah menunggu kalian, meski bukan hal buruk juga untuk datang tepat waktu.

IGNATIUS DANU KUSWORO 
IGNATIUS DANU KUSWORO 

Terpenting di antara semua, jangan terlalu lama, harus diingat kalian mencari pasangan, bukan cuma teman bermain, akan jauh lebih baik untuk kalian berdua memberikan ruang lebih lama untuk urusan lain dibandingkan hal ini.

Tentu, kalian tidak bisa meminta 8 jam untuk pertemuan pertama, akan sangat ganjil bahkan ketika dia setuju.

Selain itu, "jangan terlalu lama" akan menyelamatkan kalian berdua semisal first date tidak berjalan lancar, dan terkadang alasan sulit ditemukan, akan jauh lebih baik untuk memberikan batasan lebih dulu.

Di samping itu, first date juga akan berjalan tanpa tekanan, obrolan kurang dari dua jam tidak akan membuat kalian berdua membongkar semua hal yang mungkin akan jauh lebih baik untuk tetap disimpan. 

Obrolan ringan cenderung diutamakan, semenjak bisa membuat kedua pihak berbicara lebih lancar.

Bahkan, ketika first date berjalan lancar, pembatasan waktu bertemu akan meninggalkan kalian berdua perasaan ingin bertemu kembali, perasaan positif seperti ini harus disimpan untuk memaksimalkan potensi kencan berkelanjutan.

Menjadi diri sendiri

AFP/NOEL CELIS 
AFP/NOEL CELIS 

Salah satu kalimat menjengkelkan, jadi diri sendiri, memang kadang sulit dipahami, juga membutuhkan beberapa perkembangan seiring berjalan waktu, termasuk pada diri sendiri, selalu ada pembaharuan konsep "menjadi diri sendiri" setelah berkencan.

Meski begitu, menjadi suatu hal signifikan untuk kalian berdua, mungkin mulai diri sendiri untuk bersikap lebih jujur dan tulus dalam berkomunikasi, jangan pernah berbohong.

Ingat, kelucuan akan datang secara tiba-tiba, begitu juga dengan kenyamanan, tetapi tidak dengan ketulusan dan kejujuran, dibutuhkan sejumlah keberanian untuk memunculkan sikap menjadi diri sendiri.

Menerima diri sendiri sama dengan memeluk semua kekurangan dan kelebihan, sangat penting untuk perkembangan diri di masa depan.

Selain itu, di tengah masalah mental generasi muda, menjadi diri sendiri merupakan pilihan mutlak untuk tidak menjadi bagian dari pemuda bermasalah mental. Kita semua mengerti kadang masalah mental tak bisa dihindari, tetapi ketika ada suatu masalah bisa dihindari, mengapa kita harus membuka lebar jalan masalah tersebut masuk.

Di samping itu, menjadi diri sendiri juga memberikan ruang untuk orang lain memilih, apakah mereka ingin bertahan atau pergi, ini sangat fundamental karena waktu kita tak bisa dibantah sangat terbatas, bahkan di usia masih sangat muda, kita tetap membutuhkan hubungan berarti untuk mengisi semua waktu di depan mata. 

Terlepas dari semua, ketika kita jujur dengan diri kita sendiri, bukankah jauh lebih menyenangkan untuk tidak menjadi orang lain, secercah ketulusan lebih memudahkan bukan?

Wangi bukan pilihan, tetapi keharusan

Kedua aspek barusan merupakan hal mendasar berkaitan dengan perasaan, selalu ingin membuat kencan selama mungkin, juga selalu ingin menjadi orang lain, yang mana sudah cukup terang jauh lebih untuk dihindari.

Berbeda dari dua aspek tersebut, kali ini kita akan membahas secara teknis. Benar, kencan bukan cuma urusan hati, tetapi secara teknis sama penting, setiap manusia bukan cuma dinilai dari rasa, tetapi juga sikap dan perlakuan di depan mata.

Bahkan, kita sendiri cukup jujur untuk menilai orang lain secara keseluruhan, lantas mengapa mereka tidak boleh menilai kita dengan cara yang sama?

Dengan menjadi harum tak bisa dibantah kita memberikan kesan pertama yang minimal tidak buruk, benar cuma ada dua pilihan, berbau berarti kesan pertama buruk, dan harus berarti mungkin mendapatkan kesan pertama baik. 

Selain itu, bukankah dengan tidak berbau busuk membuat diri sendiri jauh lebih kuat, percaya dengan diri sendiri. Benar, kita tidak bisa menghindari pasangan kencan mendekat dengan kita, akan jauh lebih pantas, termasuk untuk diri kita sendiri menjadi tidak berbau.

Bukankah diri kita sendiri juga menilai seseorang dari bau, secara jujur terganggu dengan bau busuk, terutama bau badan, pasti akan jauh lebih baik memikirkan betul akan hal ini.

Dengan demikian, ketiga hal tersebut merupakan minimal untuk diperhatikan ketika menjalankan first date, beberapa aspek fundamental membangun "kenyamanan" yang mendasar dalam berhubungan bersama pasangan kencan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun