Beberapa hari lalu, kala klub-klub besar sedang mengincar manajer baru, telepon pribadi Vincent Kompany berdering beberapa kali, sejumlah klub menginginkan pria asal Belgia itu untuk menangani klub mereka, termasuk raksasa dari Jerman Bayern Munchen (20/05/2024).
Ketika panggilan dari Bayern datang, cuma dibutuhkan 5 menit untuk Kompany menyetujui lamaran tersebut.
Bahkan, Kompany sendiri sadar akan kesempatan untuk melatih die Bayern boleh jadi tidak datang dua kali, akan jauh lebih baik untuk diambil langsung. Benar, seburuk apa pun keadaan Munchen hari ini, jelas akan lebih bisa bersaing dibandingkan dengan Burnley dalam segi apa pun.Â
Pilihan mengganti klub setelah Burnley terbitlah Munchen boleh jadi salah satu peningkatan karier paling signifikan dalam beberapa tahun belakangan, terlebih Burnley dalam setahun terakhir kurang mencatatkan prestasi menonjol, mereka baru kembali bermain di liga Inggris musim ini, dan dipastikan akan turun kasta pada musim depan.
Benar, Bayern menunjuk seseorang yang turut berkontribusi besar akan degradasi Burnley pada musim ini.
Meski begitu, manajemen Bayern Munchen jelas tidak bodoh, mereka ini orang profesional dalam bidang olahraga, pasti sungguhan paham akan keinginan mereka. Lebih jauh lagi, kalau menarik diri terutama melihat jalan Burnley dalam mendapatkan promosi musim lalu, tak bisa dipungkiri direktur olahraga Munchen memiliki alasan kuat untuk menunjuk Vincent Kompany.
Lantas, seperti apa bentuk alasan-alasan tersebut, apakah gaya bermain Kompany ketika berada di kursi kepelatihan termasuk ke dalam pertimbangan. Lalu, dari mana Munchen akan mengerjakan perbaikan tim, semua akan terangkum di sini.
Salah satu dari pilihan terakhir
Vincent Kompany bukan nama pertama dalam daftar pencarian pelatih, manajemen Munchen membutuhkan sejumlah penolakan sebelum berlabuh menderingkan panggilan ke telepon pribadi Legenda Man City tersebut.Â
Pertama, Munchen sempat mengincar Zinedine Zidane, semenjak Zizou sendiri sudah lama menganggur dalam beberapa tahun belakangan dengan alasan menunggu lamaran pekerjaan timnas Prancis. Benar saja, Zizou dengan tegas langsung menolak lamaran die Bayern.
Selain itu, Munchen sempat menjatuhkan lamaran untuk Xabi Alonso, salah satu Legenda klub yang tengah melatih Leverkusen, tetapi Xabi justru memilih untuk bertahan semusim, dan terlihat tak tergerak dengan proyek die Roten.