Dari sini boleh jadi si Miskin mulai mencari seribu alasan untuk melindungi argumen, dan mereka pasti akan menemukan alasan itu. Sebuah alasan di mana mereka merasa aman untuk tidak mengambil pendidikan tinggi.
Sementara itu, ketika kita berpikir sebagai orang kaya, kita tahu benar kegunaan dari mengambil pendidikan tinggi. Kita sungguhan mengerti semua biaya dikeluarkan hari ini akan selalu kembali lagi nanti, tidak ada investasi bodong untuk edukasi, terutama dalam mengubah jalan berpikir seseorang.
Mengapa kuliah
Mengerti benefit masuk dalam perguruan tinggi memang agak rumit, terutama ketika tidak ada hati lurus untuk menempatkan diri dalam ruang tersebut. Bagaimanapun, esensi terpenting dari kuliah adalah ketika kita menikmati semua terjadi di dalam sana.
Selain itu, perguruan tinggi sendiri selalu bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan yang bisa diandalkan, juga merupakan satu hal yang bisa membuat mesin pencarian Google menjadi pecundang. Benar, perguruan tinggi selalu bisa menghadirkan jurnal-jurnal yang tidak memungkinkan untuk diakses secara individual.
Tak berhenti di sana, perguruan tinggi juga pasti memberikan ruang untuk membaca jurnal, selalu akan ada perpustakaan di sana. Benar, perpustakaan milik perguruan tinggi, cenderung lebih spesifik, juga lebih lengkap dibandingkan perpustakaan daerah, atau bahkan nasional.Â
Perguruan tinggi juga tempat berkumpul semua kalangan, kita bisa mengenal berbagai macam orang, mulai dari kelas terbawah hingga teratas dalam peradaban. Mereka berkumpul di sini, saling mengenal dengan satu tujuan bersama, bukan kah konsep ini cukup indah dinikmati oleh semua.
Dengan demikian, sebagai mahasiswa sendiri kami tidak sepakat dengan perguruan negeri sebagai kebutuhan tersier, ini bukan kemewahan tapi kebutuhan untuk menjaga peradaban. Setiap anak berhak untuk menggerogoti bangku perguruan tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H