Turkish Hero, Kebangkitan Berlian Bersinar Bernama "Arda Guler"!

Kita semua tahu Real Madrid sudah berhasil mengunci gelar liga musim ini, mereka meninggalkan Barcelona terlalu jauh hingga tak bisa terkejar, dan memastikan meraih gelar setelah kekalahan tim asal Catalan kontra Girona pada Sabtu (04/05/2024).

Semenjak hari itu, el Real mulai memainkan bangku cadangan secara lebih radikal, don Carlo terlihat ingin memastikan menit bermain dari para pemain lebih merata menjelang final UCL, juga mengistirahatkan kesebelasan utama. 

Sejauh ini, semua berjalan lancar untuk el Real, terutama urusan lini depan, ketiga pemain cadangan Joselu, Brahim Diaz, dan Arda Guler berhasil step-up. Mereka bermain dengan sangat baik, sehingga hampir tak terasa ketidakhadiran kesebelasan utama di atas lapangan.

Baca juga: The Record Breaker, Man City yang Tak Pernah Kekeringan Motivasi!

Real Madrid hari dengan 94 poin merupakan poin tertinggi ke-3 sepanjang sejarah klub di liga, setelah Real Madrid 2009/10 (96 poin) dan Real Madrid 2011/12 (100 poin).

Dengan catatan demikian, harus dikatakan musim ini merupakan salah satu paling sukses yang pernah dialami klub, terlebih tim ini masih menyisakan satu pertandingan, masih ada kemungkinan el Real berakhir dengan 97 poin, tertinggi ke-2 dalam sejarah klub.

Dari semua kesuksesan musim ini satu nama talenta spektakuler mengangkasa, Arda Guler. Pemuda 19 tahun dari Turki, sempat dikatakan flop sepanjang paruh musim pertama, dan kini mulai menjadi perbincangan hangat untuk diturunkan di final UCL.

Di sini kita akan membahas kebangkitan talenta muda satu ini, bagaimana Arda Guler seorang dengan bakat alami mengarungi musim di klub terbaik di Bumi.

Kedatangan dan tantangan

Baca juga: The Unbeaten One, Fondasi dari Leverkusen Menjadi "Neverlusen"!

Permulaan kedatangan Arda Guler bisa dibilang sempat menghebohkan jagat bola, lantaran latar belakang masih muda, juga bukan berasal dari akademi top dunia, tetapi diperebutkan dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Benar, bahkan sebelum liga dimulai, Barcelona sudah kalah dalam kompetisi satu ini.

Baca juga: Phil Foden POTY, Transformasi Bocah Menjadi Monster Kota Manchester!

Meski datang dengan embel-embel "menolak Barca", tidak membuat Arda Guler bisa memenuhi ekspektasi penggemar. Talenta muda satu ini belum dimainkan harus berhadapan dengan cedera, dan ini terjadi beberapa kali sebelum Arda mendapatkan debut bermain di tim utama. 

Arda Guler tercatat cedera otot meniskus hingga September, kemudian bermasalah kembali pada otot yang sama hingga praktis menghabiskan paruh pertama di luar lapangan.

Semua cobaan pada masa-masa ini tak terbantahkan melelahkan, terlebih kemunculan talenta muda lain dari el Barca, Lamine Yamal yang semakin kuat dalam mengukuhkan tempat di kesebelasan utama. 

Mungkin Arda Guler sendiri tak terlalu terpengaruh, tetapi melihat bagaimana media menghajar anak muda ini jelas sulit untuk dimaafkan. Beruntung, talenta satu ini cukup kuat untuk tidak mendengarkan, dan terus menjalani keseharian dengan baik hingga kita semua bisa menikmati permainan khas miliknya. 

Villarreal CF vs Real Madrid - LALIGA EA SPORTS | LALIGA 

Kehangatan ruang ganti

Kesuksesan Arda Guler hari ini tak bisa dipungkiri berkaitan dengan ruang ganti, tempat di mana para pemain bercengkerama bersama. Bagaimanapun, sepakbola dimainkan oleh manusia, kenyamanan juga berperan penting dalam meningkatkan performa pemain di atas lapangan.

Beruntung, Arda bergabung dalam el Real, salah satu ruang ganti paling "aman" di Eropa, dengan Luka Modric dan Kroos, dua mentor kelas dunia. Belum lagi, Carlo Ancelotti di sana sebagai bos, salah satu manajer paling terkenal akan sentuhan personal.

Bahkan ketika Saya tidak bermain, Ancelotti selalu berbicara denganku, dia mengatakan untuk bersabar, terus bekerja, dan waktunya akan tiba, semua perkataan pada masa itu memberikanku keteguhan.

Mungkin terlihat biasa, juga kewajiban seorang manajer. Namun, detail-detail seperti ini sangat sering dilupakan manajer kelas dunia, mereka cenderung terlalu sibuk memikirkan taktik hingga lupa permainan ini dimainkan oleh manusia. 

Selain itu, para pemain di ruang ganti menyambut Arda Guler dengan tangan terbuka, tak pernah merasa terganggu dengan kecerewetan Arda di atas lapangan, juga selalu memberikan dukungan baik di dalam atau di luar lapangan, baik secara langsung maupun melalui komentar di sosial media.

Villarreal CF vs Real Madrid - LALIGA EA SPORTS | LALIGA 

Kebangkitan talenta muda

Setelah cukup lama menonton dari luar lapangan, debut pertama Arda Guler datang dalam bentuk pertandingan Copa del Rey, laga tandang kontra Arandina pada (07/01/2024). Meskipun begitu, debut ini dianggap tidak berjalan lancar, cuma karena tidak ada kontribusi gol atau asist tercatat dalam sana. 

Beberapa bulan berselang, benar kata Ancelotti waktunya sungguhan tiba, pada menit akhir (90+4') laga kontra Celta Vigo, Arda Guler mencetak gol debut melalui kecerdasan individu dalam menusuk di antara ruang pertahanan, juga ketangkasan dalam mengakhiri peluang (11/03/2024).

Meskipun begitu, Arda Guler tidak langsung masuk dalam kesebelasan utama, terlebih pemain lini serang seperti Vini Jr, Rodryo, dan Jude Bellingham tengah berada dalam performa tak terhentikan. 

Beberapa pekan berselang, waktunya kembali tiba, dan Arda kembali berada di sana. Ketika kesebelasan utama dirotasi untuk menjaga kebugaran, talenta muda satu ini berhasil step-up dengan mencetak gol tunggal pada laga kontra Real Sociedad (27/04/2024).

Gol semata wayang ini merupakan salah satu faktor signifikan el Real mengunci gelar lebih cepat, tak terbantahkan. 

Sejak hari itu, ketika kesempatan tiba, Arda Guler selalu berada di sana. Kini, talenta muda Turki ini menjadi talenta dunia, berhasil mencatatkan nama sebagai pemain tercepat dalam sejarah klub untuk mendapatkan enam gol, juga pemain paling efektif (6 on target/6 gol).

Kebangkitan Arda Guler akan memberikan cerita atau inspirasi tersendiri untuk pemuda Turki, mereka mendapatkan seorang panutan untuk selalu melaju ke depan.

Secara keseluruhan, keabsahan Arda Guler sebagai talenta muda sudah tidak bisa dibantah, bagaimana dia bisa memahami ruang di antara pertahanan, memberikan umpan silang, juga keberanian untuk meminta bola. Semua kemampuan ini tak bisa dipungkiri patut dinanti untuk terlihat lebih lagi musim depan.