Jika Gus Dur masih hidup, kira-kira siapakah yang didukung dalam Pilpres 2024?Â
"Dan saya juga merasa didukung oleh Presiden Gus Dur. Kan, beliau endorse aku terus-menerus, jadi beliau dukung saya dari langit. Aku yakin beliau di belakang saya."
Kutipan tersebut merupakan pendapat dari Prabowo, Presiden terpilih 2024-29, beliau bukan cuma mengklaim dukungan Gus Dur, tetapi juga suara dari Bung Karno, Pak Harto, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jokowi.Â
Memikirkan tentang pilihan dalam sini Gus Dur jelas sudah basi, mengingat pemenang juga sudah ditentukan dengan kesenjangan suara mutlak, bahkan tuhan pun kesulitan untuk mengubah takdir gemerlap Prabowo. Maka dari itu, sebagai bagian dari penduduk nurut, akan lebih jauh baik untuk menaruh energi dengan memikirkan pemikiran Gus Dur.
Lebih tepat lagi, pemikiran Gus Dur tentang persatuan.
Menurut pandangan kami ini penting karena pesta demokrasi sudah selesai, bukan berarti menentang oposisi, justru kami mendukung oposisi, kalau perlu harus lebih dari 50% di kursi parlemen.Â
Dalam tulisan ini kami cuma mengingatkan, terutama untuk beberapa pihak yang bahkan tidak tergabung di politik, jangan terlalu menolak akan keputusan yang sudah ditetapkan, tak perlu terlalu radikal, karena itu mari menaruh energi kita untuk membangun negeri melalui diri sendiri.Â
Sedangkan, tokoh Gus Dur sendiri dipilih karena karakter beliau yang sangat menerima, selalu mengedepankan bangsa di atas segala kepentingan. Meskipun, kebijakan-kebijakan Gus Dur kerap gagal dipahami pada masa itu, tetapi hampir semua kebijakan sudah terbukti memberi sejumlah manfaat pada hari ini.
Salah satu kebijakan paling populer adalah dengan merayakan Imlek, dan kini bukan cuma orang beragama Kong Hu chu, tetapi semua keturunan China di Indonesia bisa merayakan dengan tenang. Pada masanya, pemikiran seperti ini tak bisa dipungkiri sangat berbeda dibandingkan cara pandang orang-orang pesantren, tempat di mana Gus Dur dibesarkan.Â
Relevansi Gus Dur dalam perpolitikan hari ini
Bukti di mana seorang gen z masih menulis tulisan tentang Gus Dur (kami sendiri), seharusnya sudah cukup untuk membuktikan relevansi Bapak Pluralisme kami. Perjuangan nyata tentang kesetaraan, kepedulian, serta ketundukan akan konstitusi negara merupakan tiga hal paling dirindukan beberapa bulan belakangan.