Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mendambakan Semangat Kesatuan dan Kesetaraan dari Gus Dur!

14 Mei 2024   07:57 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:59 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 SUPRIYANTO (KOMPAS)

Meskipun, memimpin dalam periode sangat singkat, konon Gus Dur dianggap sebagai Ratu Adil oleh beberapa kalangan, terutama golongan nahdliyin di desa-desa. Biasanya, bermula dari ramalan-ramalan yang kemudian menjadi suatu keyakinan.

Terbaru, kita semua mengetahui tentang ramalan presiden terpilih, Prabowo Subianto akan menjadi pemimpin tertinggi di usia senja, cerita ini tentu membuat suatu gelombang untuk beberapa kalangan, juga untuk anak muda yang ingin mencari tahu tentang Gus Dur, tentu ramalan ini  berada dalam posisi tertinggi di mesin pencarian.

Dalam pandangan politik, ramalan ini bisa disebut sebagai propaganda, bahkan ketika ramalan ini benar, kutipan tersebut tetap bisa mempengaruhi pemikiran seseorang, bahkan ketika tidak mempengaruhi, kutipan ini sudah pasti digoreng sedemikian rupa, sehingga akan ditemukan juga target market-nya.

Mengutip dari Yenny Wahid sendiri, putri Gus Dur, beliau berani memastikan sang ayah tidak pernah mengatakan hal semacam ini. Meski begitu, bola salju ini sudah meluncur jauh, membesar dan tak terhentikan menerjang semua lintasan di kutub es.

Terlepas dari mungkin ramalan ini benar, tetapi kami sendiri meyakini Gus Dur tidak suka tiap omongan dia dijadikan bahan gorengan, semenjak ramalan-ramalan ini sudah tak terhentikan. Mulai dari ramalan Jokowi menjadi presiden, Ahok menjadi Gubernur, hingga ramalan tentang Pilpres kali ini, sungguhan terlalu banyak untuk disebutkan.

Secara keseluruhan, bagaimana Gus Dur menjaga harmoni sosial dengan selalu mengangkat kesetaraan, kepedulian, juga ketundukan akan konstitusi perlu kembali ditiru, minimal untuk diri sendiri, semenjak nilai ini sungguhan mengalami krisis di negeri ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun