Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Melindungi Badak dan Meneruskan "Estafet Kesadaran" Melalui Cerita!

5 Mei 2024   19:38 Diperbarui: 5 Mei 2024   19:47 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Balik Kabar Baik Kelahiran Badak Sumatera - Kompas.id 

Transfer Pengetahuan Badak Jawa lewat Buku Cerita Anak - Kompas.id 
Transfer Pengetahuan Badak Jawa lewat Buku Cerita Anak - Kompas.id 

Estafet Kesadaran

Usaha perlindungan dan pelestarian badak dari tim konservasi tak bisa dipungkiri harus diapresiasi, terlebih usaha ini berkembang bukan cuma di lapangan, tetapi juga melanjutkan kepada generasi penerus. Memberikan transfer kesadaran, juga ilmu pengetahuan akan urgensi menjaga habitat fauna yang terancam punah.

Salah satu media kreatif untuk meneruskan estafet kesadaran datang dari Yayasan Badak Indonesia (YABI) bersama Penerbit Buku Erlangga, mereka berdua membuat terobosan dengan menerbitkan buku harian Baja Si Badak Jawa, sebuah buku cerita bergambar tentang keseharian si Baja, seekor badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Nuke Arinci, sang penulis dari buku ini, mengatakan, badak Jawa memiliki karakter sensitif dan gampang stres. Mereka merupakan satwa introvert, tetapi dipaksa untuk tinggal di pulau Jawa terus-terusan semakin ramai. Nuke bersama tim edukasi YABI berharap buku ini bisa menjadi media agar generasi penerus bisa menjaga alam dan satwa dengan lebih baik di masa depan.

Transfer Pengetahuan Badak Jawa lewat Buku Cerita Anak - Kompas.id 
Transfer Pengetahuan Badak Jawa lewat Buku Cerita Anak - Kompas.id 

"Kami ingin terus meluaskan upaya melibatkan masyarakat dalam pelestarian badak Jawa dan Sumatera dan ingin menyebarkan luaskan informasi tentang keunikan badak, bukunya tidak terlalu berat karena ingin mengajak anak-anak mengerti,"  Nuke ketika peluncuran buku Baja si Badak Jawa di MGP Space, SCBD Park, Jakarta Selatan, Minggu (5/5/2024).

Sesuai dengan panduan usia, buku ini diringkas dengan runtut dan ringan, mulai dari pembahasan morfologi badak Jawa yang lebih besar dari badak Sumatera, hingga detail lebih lanjut seperti bobot, tinggi, mata kecil, hingga rata-rata panjang dari cula satu (20--25 cm).

Buku ini menggambarkan tentang Baja, seorang Badak yang memiliki hobi memakan ranting dan batang kecil, selalu setelah makan satu atau dua tumbuhan berpindah secara perlahan, dan berhenti beberapa saat untuk kembali makan. Buku ini bisa dikatakan membahas semua tentang badak, lebih baik dari pemandu wisata rata-rata.

Saat ini terdapat tak kurang dari 77 individu badak Jawa per 2022 tersebar di bagian selatan Semenanjung Ujung Kulon, Banten.

Badak Jawa sejujurnya terkenal akan hewan yang ramah, tak memiliki musuh, semenjak tidak mengganggu ekosistem dari satwa lain. Hal ini dikarenakan karakter soliter dari dalam diri badak Jawa, sebagian besar dari hidup mereka dihabiskan untuk berkubang agar kulit tetap lembab.

Dalam ekosistem hutan, Badak memainkan peran signifikan dalam menjaga keseimbangan populasi tanaman, membuat jalur lebar di hutan, hingga menyediakan sumber air bagi hewan liar lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun