Real Madrid resmi dinobatkan sebagai juara la liga, musim panjang 2023/24 berakhir diselesaikan lebih cepat pada pekan ke-34.Â
Mengunci gelar pada pekan ini sejujurnya tantangan sulit, semenjak los Blancos harus memenangkan pertandingan dengan skuad lapis, mereka masih butuh memberikan fokus penuh ke Bayern Munchen di UCL (Kamis 09/05) besok. Selain itu, tim juga masih harus menunggu Barcelona gagal menang untuk juara.
Ini semua berhasil dikerjakan dengan sempurna, los Blancos memainkan pertandingan solid kontra Cadiz 3-0, semua pelapis bermain luar biasa selama 90 menit. Sedangkan, la Blaugrana kembali dijegal oleh Girona 4-2 (dua kali semusim), kali ini laga tandang.
Dengan gelar ini Real Madrid resmi menjadi klub dengan trofi liga terbanyak di antara lima liga top Eropa (38), bersama dengan Juventus dari Italia (38).
Terlepas dari semua el Real memang pantas memenangkan gelar liga, mereka konsisten mendominasi sepanjang musim, bukan cuma dominasi total di atas lapangan, tetapi juga detail lain secara statistik.
Tim dengan gol terbanyak (74), Tim dengan kebobolan tersedikit (22), Tim dengan nir-bobol terbanyak (18) , Tim dengan akurasi umpan tertinggi (89.9%), Tim dengan duel sukses tertinggi (53.9%), Tim dengan sentuhan terbanyak dalam kotak penalti lawan (32.8), juga Tim dengan sentuhan lawan tersedikit dalam kotak penalti (15.9)
Terlebih, Real Madrid juga satu-satunya tim berhasil menghentikan rekor tak terkalahkan Girona dengan kemenangan telak 4-0, tim yang saat itu dikatakan bisa bersaing untuk memenangkan gelar liga.
Di sini akan mengulas kembali perjalanan Real Madrid bisa mengamankan gelar liga musim ini, perubahan diterapkan, sistem dimainkan, juga seberapa jauh tim ini disiapkan sebelum musim bergulir.
Bencana dari hari pertama
Ini bukan bencana untuk tim-tim lain, tetapi justru untuk Real Madrid sendiri. Sebelum bola ditendang, mereka harus merelakan kepergian salah satu bomber terbaik dalam sejarah klub, pencetak gol terbanyak kedua, Karim Benzema memutuskan menandatangani kontrak dengan Al-Ittihad.
Selain itu, mereka juga dihadapkan oleh cedera lama Thibaut Courtois, dia diharuskan menepi minimal enam bulan. Beberapa pekan liga berjalan, dua pemain bertahan lain, David Alaba dan Eder Militao mengalami cedera serupa. Mereka harus kehilangan tiga pemain terbelakang saat memenangkan UCL 2 tahun lalu.